Menurutnya, manajer bersama tim oficial sudah berusaha semaksimal mungkin dalam kompetisi penyisihan liga divisi utama. Bahkan, meskipun menuai beberapa kendala keuangan, Persik Kediri tetap berusaha untuk bermain bagus dan dapat memenangkan setiap pertandingan. “Kita selama ini hanya mengandalkan pemasukan dari tiketing saat bertanding di kandang. Karena kita memang tidak didukung dana APBD,” jelasnya.
Sementara, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menegaskan pembubaran tim Persik Kediri sifatnya hanya untuk mengevaluasi kekurangan manajemen Persik Kediri. “Meskipun Persik hanya mencapai 16 besar, tapi saya tetap salut dengan prestasi ini. Karena ini prestasi yang diraih tanpa bantuan APBD. Untuk tahun depan mari kita raih kembali kejayaan Persik Kediri,” tegasnya.
Mas Abu sapaan akrab Walikota Kediri ini menuturkan, pembentukan tim Persik Kediri dilakukan paling lambat sebelum pertandingan tahun 2017 dimulai. Dalam pertandingan tahun depan, ia yakin jika Persik Kediri dapat meraih prestasi yang lebih baik dari sekarang. Pasalnya, pertandingan tahun depan Persik bakal mendapat dukungan sponsor baru selain Gudang Garam. “Pembentukan yang jelas sebelum Maret 2017. Harapan saya siapapun yang jadi manajernya kita tidak perlu mempermasalahkan, yang penting manajer punya feel di bola. Saat ini Persik hanya butuh sinergitas, dalam sinergitas itu nantinya dapat meraih kejayaannya,” tuturnya. ( can )