Jalan Karet, Surabaya, sekarang mempunyai wajah baru. Situasi daerah pecinan itu kembali dihidupkan. Lampu lampion menghias sejauh jalan. Wiew itu juga jadi lebih fresh. Good looking dan mengundang perhatian masyarakat. Khususnya di waktu malam. Kemilau lampu lampion dan lampu PJU di sejauh Jalan Karet jadi spot favorite berpose bersama.
Peralihan wajah baru di teritori itu dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah kota Surabaya. Selainnya Jalan Karet, beberapa titik teritori di kota lama juga ikut jadi perhatian DLH dalam peningkatan tujuan rekreasi. Yakni, di teritori Kya-Kya Jalan Kembang Jepun, Jalan Pentas, dan Jalan Rajawali.
Kepala DLH Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengutarakan, tiga teritori itu mempunyai nilai riwayat yang lain. Teritori Kya-Kya sama dengan daerah pecinan. Lantas, Jalan Pentas populer dengan daerah Arab. Rajawali sebagai teritori daerah Eropa . Maka, multietnik.