Bahkan rekan pelaku yang membantu sempat muntah karena tak kuat menghirup bau busuk tersebut. Meski tau jika hendak membuang jenazah, tetangga pelaku tetap mengikuti perintah pelaku untuk mengangkat korban ini.
Pinjam Motor Toda 3
Tersangka akhirnya pinjam motor roda tiga. “Usai hari kedua jenasah istri mulai mengeluarkan bau. Selanjutnya saya pinjam motor roda tiga milik teman saya. Bersama tetangga saya Bang Tagor, jenasah saya keluarkan siang hari untuk saya buang,” lanjutnya.
Selesai jenasah terletak di atas motor roda 3 warna hijau yang dipinjam. Pelaku juga berjalan- jalan mencari tempat yang nyaman buat membuang jenasah istrinya. Sampai akhirnya, nyampai di bagian timur Masjid Agung persisnya sekeliling kantor PBNU Jatim, pelaku berani membuang jenasah itu.
Walaupun siang bolong, tersangka berterus terang tidak ada yang berprasangka serta bertanya ke pelaku lagi membuang apa. Oleh karena itu tersangka juga secepatnya bisa mengangkut jenasah serta membuangnya ke komplek tanah kosong sisi kantor PBNU Jstim itu.
Jenasah Dibuang Sudah Empat Hari
Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahardian menarangkan, temuan jenasah pembantaian ini dari informasi masyarakat. Disangka jenazah telah tewas 4 hari setelah ditemukan jenasah itu.“ Usai dapat informasi tim langsung beranjak serta mencari ketahui idntitas korban,” jelasnya.
habis identitas didapat, aparat mencari tahu keberadaan rumah tinggal korban. Berikutnya aparat mencari suami korban sebab aparat menginginkan data lebih lanjut. Sampai kesimpulannya si suami diperiksa dan awalnya suami korban ini tidak mengakui bila membunuh istrinya.
Suami membunuh istrinya sendiri itu, membuah heboh warga Surabaya. pasalnya, pasangan muda tersebut akan memiliki bayi. Istrinya hamil 5 bulan. Namun, karena pasangan tersebut sering cek cok, pertikaian keduanya berakhir selamanya. ( ed )