Mojokerto, Memo
Kebanggaan yang luar biasa dirasakan oleh pendamping PKH Desa Temon Kecamatan Trowulan. Pagi ini (Senin, 14/03/2022) Riza Emidiawati yang merupakan pendamping PKH Di Wilayah Kecamatan Trowulan Kab. Mojokerto menerima surat pengunduran diri secara mandiri oleh KPM PKH nya. Dua (2) orang KPM PKH yang melakukan graduasi mandiri ini adalah (SY) warga Dusun Botokpalung dan (SW) warga dusun kepiting yang keduanya adalah Warga Desa Temon, kecamatan Trowulan. Ditemui Redaksi di Pendopo Desa Temon, SY memaparkan jika keinginan mengundurkan diri dari penerima program bansos ini murni atas kesadaran dirinya sendiri dan tidak ada paksaan dari pihak manapun juga. Keinginan kuat untuk graduasi mandiri ini disampaikan sy, “karena saya sudah merasa cukup dengan mendalami usaha saya sendiri yang berupa penggorengan dan pengemasan krupuk untuk di jual di lokasi wisata religi troloyo”. Tutur Sy.
Apresiasi dan bentuk kebanggaan tersendiri, juga disampaikan oleh kepala desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kab. Mojokerto (Sunardi). Kades Temon memberikan apresiasi terhadap warganya yang memang sudah benar2 sadar dan merasa jika masih ada yang lebih membutuhkan bantuan daripada dirinya. Dalam komentarnya, kades Temon ini juga menyampaikan “harapan saya, ini bisa menjadikan contoh yang baik bagi warga saya. Karena masih banyak warga yang memang masih membutuhkan bantuan ini.” Tuturnya. Tak hanya itu, Orang Nomor satu (1) di desa Temon ini juga menyampaikan, bahwa kedua orang yang mengundurkan diri ini nantinya juga akan dipanggil ke desa untuk diberikan apresiasi dan juga klarifikasi bahwa Benar2 pengunduran diri ini murni tidak ada paksaan darimanapun juga. Karena surat pengunduran diri itu nantinya juga akan dijadikan dasar eksekusi Penghapusan melalui aplikasi SIKS-NG online yang dikelola oleh operator desanya.
Dalam kesempatan yang sama, hadir juga koordinator daerah PKH Kab. Mojokerto (Hariri). Dijelaskan olehnya, jika graduasi ini memang harapan utama dari program PKH. Sejak adanya program pada tahun 2007 ini, dirinya berupaya untuk merubah pola pikir atau menset penerima bantuan agar sadar jika tidak selamanya mengharapkan bantuan dari pemerintah. Bantuan yang selama ini diterima untuk bisa menjadikan pemberdayaan bagi dirinya sendiri dan juga orang lain. Bahkan Dijelaskan juga oleh Hariri “Graduasi ini adalah ending point, bagi penerima bantuan Program PKH untuk bisa berusaha ataupun punya usaha sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhannya sendiri.” Ucapnya.