Kediri, memo.co.id
Tertangkap tangan dalam operasi OTT oleh Tim SaberPungli Polres Kediri, satu kepala desa dan dua perangkat desa di wilayah Kecamatan NGadiluwih diseret ke Polres Kediri di pare. Mereka disangka melakukan pungli terhadap warga dalam pengurusan sertifikat tanah . Barang bukti berupa amblop berisikan uang tunai Rp. 6000.000, 2 lembar surat ket waris, 1 buah fotokopi sertifikat hak milik no 47, diamankan Tim Saberpungli, jelang 1 Syawal Idul Fitri, kemarin.
Sayangnya, operasi Tim Saberlungli di Kabupaten Kediri tersebut berjalan slintutan. Diduga, setelah dua perangkat desa dan satu kepala desa di Ngadiluwih yang terkena razia OTT Tim Saberpungli, disembunyikan di sebuah tempat, setelah dimintai keterangan di Polres Kediri. Beberapa warga yang rumahnya berada di sekitar ketiga perangkat desa tersebut, mengetahui sering pulang, selama Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu lalu. .
Seperti yang dituturkan salah satu warga yang enggan disebutkan namanya Kepala desa tersebut tertangkap basah oleh tim saber pungli, tapi setelah dibawa beberapa hari kemudian terlihat berada dirumah. “Kantor desa beberapa minggu yang lalu geger, karena kepala desa berinisial (Pj) dan salah satu perangkatnya tertangkap OTT, dan dibawa tapi selang beberapa hari Kades terlihat berada dirumahnya, “tutur warga sekitar.
Lebih lanjut, masih menurut warga bahwa kades tersebut yang tertangkap OTT terkait kepengurusan akte tanah yang diurus warga guna melengkapi admistrasi kepengurusan hendak balik nama. “Pada waktu itu siang hari, kalau gak salah sekitar tanggal 5 juni 2017 warga yang berinisial SN hendak mengurus surat tanah, dan sama kades serta perangkatnya dimintai uang sejumlah Rp 6juta untuk membuat surat tersebut, hal itu diketahui tim saber pungli dan langsung melakukan penangkapan kades serta perangkatnya, dan dibawa, “tambah warga.
Terpisah Camat Ngadiluwih Agus saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu membenarkan bahwa adanya OTT diwilayahnya dengan melibatkan salah satu Kades dan perangkatnya. “Benar memang ada kejadian tersebut, “ungkap Camat Agus.
Agus juga agar kejadian ini jangan sampai diberitakan, karena untuk kenyamanan serta kondusifnya warga didesa tersebut. “Ya tolong, untuk kejadian ini jangan sampai diberitakan, dan saya sebagai penanggung jawab kades untuk sementara penahanannya ditangguhkan, mengingat kondisinya yang sering sakit sakitan dan masih dibutuhkan didesa setempat, “pungkas Camat Agus.(eko/jk)