Partai Golkar berencana untuk menggelar Munas pada pertengahan April 2016. Dengan keluarnya putusan MA yang mengesahkan Munas Bali, gejolak penolakan munas digaungkan.
“Kalau keinginan pribadi saya minta untuk disetop nanti di 2019 nanti dia berjalan. Di sisi lain kita melakukan langkah-langkah kita mendukung mereka,” kata plt Ketua DPD Sulawesi Tenggara, Ridwan Bae, di Cibubur, Rabu (2/3/2016).
Ridwan berpendapat keluarnya putusan MA sudah menguatkan posisi Munas Bali. Dia menolak penyelenggaraan munas dan mengajak kubu yang berseteru menghindari kegaduhan.
“Mari kita menggalang kebersamaan bangsa ini, menghindari kegaduhan-kegaduhan bangsa kita. Salah satu caranya adalah persoalan negara kita adalah sistem politiknya. Tapi kalau satu demi satu masalah-masalah itu dihindari, perpecahan itu terhindari maka kegaduhan itu makin terpecahkan,” jelasnya.
Ridwan mengaku akan mematuhi pada keputusan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) soal munas ini. Tapi jika ditanya pendapatnya pribadi dia bersikukuh menolak munas.
“Tetapi namun demikian kalau ARB berpendapat lain kami akan ikuti. Misalnya ARB dengan pertimbangan politik, pertimbangan bahwa dia pernah mengungkapkan ke JK bahwa munas itu tergantung dia. Tapi kalau saya sebagai DPD saya tidak,” pungkasnya.