MEMO – Ketua Umum Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Setiawan Gema Budi, menyampaikan keprihatinannya mengenai kesulitan yang dihadapi oleh para pemudik penyandang disabilitas netra selama periode mudik Lebaran. Menurutnya, permasalahan utama yang mereka hadapi adalah minimnya aksesibilitas dan kurangnya perhatian dari berbagai program mudik yang diinisiasi oleh pemerintah.
“Sejak era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pertuni belum pernah dilibatkan secara aktif dalam program-program mudik yang digagas oleh pemerintah pusat,” ungkap Setiawan dalam perbincangannya dengan Pro 3 RRI.
Setiawan menekankan bahwa banyak pemudik tunanetra mengalami kesulitan ketika harus turun dari bus di lokasi yang berada di luar terminal resmi. Menurut pandangannya, kurangnya petunjuk arah yang memadai serta tidak adanya pendampingan yang memadai membuat perjalanan mereka menjadi sangat tidak nyaman dan penuh tantangan.
“Apabila mereka tidak turun di terminal akhir, aksesibilitas mereka menjadi sangat terbatas karena lingkungan sekitar belum sepenuhnya responsif terhadap kebutuhan mereka,” jelasnya.