” Kalau didaerah lain setiap pengunjung yang akan masuk lokasi petik buah harus membayar tiket. Tetapi kalau disini bebas biaya masuk alias gratis,” ucapnya.
Dan yang paling mengesankan masih menurut dia setiap pengunjung yang datang bisa menikmati es jus jeruk secara gratis yang disediakan oleh pemilik kebun jeruk.
” Minuman segar tersebut disediakan untuk siapa saja yang berkunjung kekebun jeruk tidak bayar alias gratis ,” terang Nur Salim.
Ditanya omset penghasilan bisnis wisata petik jeruk ini, bapak anak tiga ini mengaku kalau hari biasa dalam satu harinya bisa terpetik 1 kwintal buah jeruk. Tapi pada hari libur omsetnya bisa naik tajam antara 5 sampai 7 kwintal dalam sehari.
” Kalau menjelang libur panjang seperti ini tingkat beli konsumen naik tajam. Kelompok konsumen tidak berasal dari pengunjung saja, tapi juga datang dari pedagang besar dan sebagian pedagang keliling,” paparnya.
Sekedar diinformasikan dikebun jeruk milik mantan petani bawang merah ini ditanami kurang lebih ada 600 batang pohon jeruk yang sekarang sudah berumur empat tahun. Rencananya akan ada perluasan lahan lagi untuk ditanami tanaman jeruk. ” Sesuai petunjuk dari dinas pertanian, tahun 2018 dikecamatan gondang akan dijadikan sentra wisata petik buah jeruk,” pungkasnya. (adi)