NGANJUK, MEMO.CO.ID –
Akibat intensitas curah hujan tinggi selama sepekan terakhir ini, musibah banjir terus menghantui pemukiman penduduk dan puluhan hektar area lahan pertanian.
Tidak terkecuali ancaman banjir juga sudah menerjang sarana fasilitas umum ( fasum) meskipun masih dalam skala kecil.
Seperti yang terjadi di SDN 1 Kemlokolegi Kecamatan Baron. Sudah dua hari ini air hujan menggenangi halaman sekolah. Sampai berita ini ditulis (29/4) genangan air sudah setinggi betis orang dewasa.
Dimungkinkan air genangan akan bisa naik dan masuk kedalam ruang kelas jika hujan terus mengguyur selama dua hari berturut turut.
Saat wartawan melakukan peliputan dilokasi pada jam masuk sekolah kondisinya sangat memprehatinkan. Pasalnya hampir seluruh siswa pada saat masuk dan pulang sekolah harus melepas sepatu.Itu dikarenakan halaman sekolah selama tiga hari ini tergenang air hujan.
” Selama tiga hari ini anak anak dan para guru banyak yang mengeluh karena halaman sekolah tergenangi air hujan,” terang Kepala Sekolah SDN 1 Kemlokolegi, Wagiman,SPd.
Jika curah hujan tinggi masih dikatakan dia maka bisa dipastikan sekolahnya akan kebanjiran. ” Kondisi seperti ini sebetulnya sudah kerap terjadi. Dari pihak sekolah juga sudah sering membuat laporan ke dinas tapi belum ada tindakan riil ,” inbuhnya.
Upaya sementara dari dinas hanya cek lokasi atau hanya sebatas monitor saja. Selebihnya untuk melakukan tindakan perbaikan belum ada.
” Pihak dinas pernah turun lokasi hanya sekali tepatnya pada bulan pebruari silam. Dan ada rencana akan melakukan pengurukan halaman sekolah. Tapi ditunggu sampai hari ini sudah tidak ada kabarnya lagi,” lanjutnya.
Sekedar diketahui rencana dinas untuk melakukan pengurukan halaman sekolah dipridiksi akan batal dilaksanakan.Karena posisi kepala dinas dikpora lama yang dipegang Widiarti sekarang menduduki jabatan baru sebagai staf ahli bupati. Untuk penggantinya sekarang dipegang oleh pejabat baru yaitu Ibnu Hajar yang sebelumnya menjabat sebagai sekertaris dinas dikpora.(adi)