Sebuah analisis yang menuding Istana telah menjagokan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan menggagalkan nama Anies Baswedan muncul dalam beberapa waktu terakhir. Analisis tersebut ditudingkan secara serius kepada mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM , Indrayana yang secara rinci menjelaskan keterlibatan langsung kepala negara dalam politik praktis, bahkan disebutkan terlibat perbuatan yang jika terbukti, bertentangan dengan demokrasi dan hukum.
Indrayana yang juga seorang guru besar hukum tata negara dan koordinator Jokowi Mania Immanuel Ebenezer Bambang Noel, serta pengamat politik dan direktur eksekutif Lingkar Madani Rei Rangkuti, hadir dalam acara Croscek di kanal YouTube Metcom untuk membahas analisis tersebut.
Dalam analisis tersebut, terdapat 10 tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Istana sedang menjagokan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan menggagalkan nama Anies Baswedan.
Salah satu tanda tersebut adalah pernyataan dari ketua partai yang tidak mendukung Anis Baswedan, bahwa keinginan Presiden hanya dua, yaitu jangan Anis dan dukung Ganjar. Selain itu, terdapat juga pernyataan dari Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa tidak ada Anis dalam bentuk polisi dukung Ganjar.