Jakarta, Memo
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno mendorong berbagai inovasi dan kolaborasi untuk mengembangkan pariwisata halal di Indonesia guna menciptakan lapangan kerja dan mendukung pemulihan ekonomi.
Menparekraf Sandi mengatakan, salah satu inovasi yang bisa dilakukan adalah melakukan adaptasi dengan penggunaan teknologi virtual. Hal itu merujuk pada tren pariwisata virtual yang terjadi selama pandemi.
Sementara kolaborasi dilakukan dengan merangkul berbagai pelaku wisata halal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia Tenggara.
“Inovasi menggunakan pendekatan 360, big data, adaptasi protokol kesehatan, dan kolaboratif. Kita sebelumnya berkompetisi dengan Malaysia, Singapura, ataupun Thailand untuk menarik wisatawan. Namun Covid-19 membuat kita berkolaborasi,” kata Sandi dalam seminar daring bertema Spiritual Internasional Halal Science Conference 2021, belum lama ini.
Menurut Sandi, tren pariwisata halal terus meningkat belakangan ini. Hal itu merujuk pada peningkatan pengeluaran wisawatan muslim, serta lamanya berwisata.
Untuk itu, Sandi mengutarakan, Kemenparekraf terus berupaya menyiapkan berbagai sarana pendukung seperti transportasi, hotel hingga kuliner bersertifikasi di sejumlah destinasi wisata utama seperti Bali dan Labuan Bajo.
Untuk mendukung pariwisata halal di Indonesia, Kemenparekraf juga melaksanakan sertifikasi terhadap para pendamping atau tour guide dan sudah mengikuti perkembangan digitalisasi dan teknologi informasi.
“Pemerintah mendukung ekonomi syariah dengan berkolaborasi dengan berbagai platform. Bertahun-tahun kita mengembangkan pariwisata ini. Dengan Konsep gotong royong kita dapat meraih kesempatan pariwisata halal yang lebih baik,” kata Sandi.