Inilah Si Miliarder Termuda yang Mendobrak Dunia Teknologi AI!

Inilah Si Miliarder Termuda yang Mendobrak Dunia Teknologi AI!

MEMO

Alexandr Wang, miliarder termuda berusia 24 tahun, telah mencuri perhatian sebagai sosok yang berpotensi menjadi penerus Elon Musk. Keberhasilannya dalam mengembangkan startup AI, Scale AI, telah merevolusi industri teknologi. Dengan keahliannya di bidang matematika dan pengkodean, serta kerja keras yang tak kenal lelah, Wang berhasil membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk mencapai kesuksesan di dunia kecerdasan buatan.

Bacaan Lainnya

Alexandr Wang: Penerus Elon Musk dengan Keberhasilan Revolusioner Scale AI

Alexandr Wang, sosok miliarder termuda berusia 24 tahun, kini sedang mencuri perhatian dan digadang-gadang sebagai penerus Elon Musk, yang telah menjadi salah satu miliarder muda yang diacungi jempol berkat inovasinya yang telah merevolusi industri teknologi. Sebagai pengusaha sukses, ia telah memimpin perusahaan mobil listrik ternama, Tesla, dan perusahaan roket SpaceX.

Kisah sukses Alexandr Wang bermula dari rasa ingin tahunya tentang teknologi kecerdasan buatan (AI). Saat berkunjung ke kampung halamannya di China, kebetulan ia mendengar percakapan antara para insinyur tentang potensi besar AI di masa depan.

Pada waktu itu, para insinyur tersebut belum sepenuhnya memahami bagaimana AI dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, dari percakapan tersebut, Wang merasa terobsesi untuk mengembangkan potensi luar biasa dari AI.

Berbekal kemampuannya di bidang matematika dan pengkodean yang sangat baik, saat masih berusia belasan tahun, ia berhasil diterima bekerja di Quora. Selain itu, ia juga berhasil diterima kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama, MIT, untuk terus mengembangkan pengetahuannya tentang machine learning dan AI.

Alexandr Wang: Penerus Elon Musk dengan Keberhasilan Revolusioner Scale AI

Baru berusia 19 tahun, setahun setelah menyelesaikan kuliah di MIT, Wang tidak berhenti berinovasi dan mendirikan startup yang diberi nama ‘Scale AI’ pada tahun 2016. Keputusannya untuk memulai bisnisnya pada saat itu tepat, karena pada masa itu, teknologi AI mulai menjadi fokus utama perusahaan besar.

Pos terkait