Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia akan lebih baik tahun ini dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, meskipun masih diwarnai oleh pandemi Covid-19. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, hal itu tercemin dari beberapa indikator yang menjadi penopang pertumbuhan nasional.
“Insyaallah 2022 lebih baik dari 2021. Bisa taklukan masalah bersama dan ini sinergi kekuatan,” kata Perry secara virtual dalam peluncuran Laporan Tahunan BI, Rabu (26/1).
Perry memperkirakan, perekonomian Indonesia akan kembali postif di level 5 persen. Hal itu didukung oleh sinergi yang baik antara BI dan pemerintah di sektor keuangan. Sehingga penguatan ekonomi dapat membawa Indonesia pulih dari krisis kesehatan.
Perry memaparkan, ada beberapa strategi yang akan dilakukan oleh BI di tahun ini. Di antaranya, menjaga pasar keuangan agar tetap stabil, khususnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dari ancaman kebijakan moneter The Fed. BI menjaga agar pergerakan rupiah tidak melebihi fundamentalnya.
“Rupiah memang akan jadi tekanan tahun ini, tapi kami komitmen jaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan koordinasi dengan Kementerian Keuangan,” ucapnya.