Menurut Nurul, anaknya yang lahir Oktober 2019 ini terpaksa menunda proses pembuatan lubang anus karena saat itu sedang pandemi COVID-19. “Sejak saat itu hanya menjalani pemeriksaan rutin tiga kali seminggu di dua rumah sakit di Sidoarjo,” tambahnya.
Tak hanya itu, selain menunggu nomor antrean yang panjang, untuk membawa Danu ke meja operasi juga terkendala ekonomi. Karena kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, membuat keluarga ini mengurungkan niat melanjutkan proses operasi di RSUD dr Soetomo.
Pihak rumah sakit sebenarnya menjanjikan operasi ketika Danu umur enam bulan. Sayangnya, hingga saat ini rumah sakit belum memberikan kesempatan bagi Danu untuk operasi dengan alasan banyak pasien serupa yang harus dioperasi.
Menanggapi kasus ini, Pemkab Sidoarjo berjanji akan memfasilitasinya. Wakil Bupati Subandi bahkan telah mendatangi di rumahnya. “Kita akan tindak lanjuti ini. Dinas sosial dan BPJS Kesehatan diminta untuk secepatnya melakukan pendataan agar proses operasi segera terlaksana,” kata Subandi.