Fadli Zon menekankan bahwa kolaborasi dengan komunitas-komunitas seni dan budaya, termasuk kebaya, kolintang, dan Reog Ponorogo, memainkan peran strategis dalam memperkuat diplomasi budaya Indonesia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bahasa dan budaya Indonesia kini diperkenalkan di institusi pendidikan di berbagai negara seperti Uzbekistan, Azerbaijan, Australia, Inggris, dan lainnya. Pemerintah juga mendukung para seniman Indonesia untuk tampil di panggung internasional guna mempromosikan seni dan tradisi lokal.
Kementerian Kebudayaan tidak berhenti di sini. Mereka juga tengah mengupayakan pengajuan budaya Indonesia lainnya untuk diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. Beberapa di antaranya adalah tempe, tenun, golok, congklak, kaligrafi, dan mak yong.