Memo.co.id . Diduga karena cuaca buruk, helicopter jenis Bell 412 EP milik TNI AD, jatuh di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Minggu. 13 penumpang pesawat terbang jenis heli itu meninggal dunia. “ Sebenarnya, kurang 10 menit lagi mendarat di Stadion Poso. Karena memang cuaca buruk, musibah itu terjadi,” kata Kapuspen TNI Mayjen Tatang Sulaiman dalam jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Menurut keterangannya, kronologis kejadiannya sebagai berikut; sekitar pukul Pukul 17.20 WITA , Helikopter membawa 13 orang, terbang dari Desa Napu menuju Poso. Di dalam heli itu ada Danrem 132/Todulaku Kolonel Inf Saiful Anwar. Mereka sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Operasi dimaksud adalah Operasi Tinombala untuk memburu kelompok teroris pimpinan Santoso. Operasi dimulai sejak Januari 2016 dan seharusnya berakhir 9 Maret 2016. Namun Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memperpanjang operasi itu selama dua bulan.
Kemudian, pada pukul 17.55 WITA , diperkirakan 35 menit di udara, helikopter menghadapi cuaca buruk hujan dan jatuh di atas perkebunan milik warga di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulteng. Heli terbakar langsung di antara pepohonan.
Warga bersama pihak TNI dan polisi langsung bergegas ke lokasi melakukan evakuasi terhadap korban. Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti turut memimpin langsung pencarian dan evakuasi terhadap korban. Ada 7 penumpang dan 6 kru dalam helikopter itu.
Tiga belas korban tersebut adalah:
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Todulaku)
2. Kolonel Heri (BAIS)
3. Kolonel Inf Ontang RP (Satgas Intel Imbangan)
4. Letkol Cpm Tedy (Dandenpom)
5. Mayor Inf Faqih (Kapenrem)
6. dr Kapt Yanto
7. Prada Kiki (Ajudan Danrem)
8. Kapten Cpn Agung
9. Lettu Cpn Wiradi
10. Letda Cpn Tito
11. Serda Karmin
12. Sertu Bagus
13. Pratu Bangkit
Tatang menyebut, hingga malam tadi baru 12 orang yang dapat diidentifikasi dan satu orang atas nama Lettu Cpn Wiradi masih dalam pencarian. Keduabelas jenazah lalu dievakuasi ke RS Bhayangkara Palu, untuk mendapatkan identifikasi. Selanjutnya pagi ini akan diterbangkan menuju rumah duka masing-masing.