Sebelumnya, usulan untuk mendirikan cabang baru dalam bentuk Angkatan Siber ini diajukan oleh Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto. Ia mengambil contoh dari Singapura yang telah memiliki cabang semacam itu sejak tahun 2022.
“Andaikan dilihat dari rencana pengembangan, apakah Indonesia juga akan memiliki cabang Angkatan Siber seperti yang ada di Singapura, yang akan melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara,” ungkap Andi, mengutip pernyataan dari Antara pada hari Selasa (8/8).
Singapura telah mempersiapkan langkah pendirian angkatan siber selama tujuh tahun, dan akhirnya berhasil diresmikan pada bulan Oktober 2022. Upaya tersebut dilakukan sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.
“Singapura memiliki seragam berwarna hijau untuk Angkatan Darat, seragam berwarna putih untuk Angkatan Laut, seragam berwarna biru untuk Angkatan Udara, dan seragam berwarna abu-abu untuk Angkatan Digital dan Intelijen,” jelas Andi.
Pentingnya Pendekatan Ilmiah dalam Pembentukan Angkatan Siber untuk Menghadapi Tantangan Keamanan Siber
Dalam menghadapi perubahan lanskap keamanan siber yang semakin kompleks, pembentukan Angkatan Siber menjadi langkah penting bagi Indonesia. Pendekatan ilmiah yang diusulkan oleh Kapuspen TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, mencerminkan keseriusan dalam mengatasi tantangan ini.
Proses kajian yang mendalam terkait sumber daya manusia, struktur organisasi, dan perbandingan dengan negara lain, sejalan dengan inisiatif pembentukan yang telah sukses dilakukan oleh Singapura. Keberhasilan pembentukan Angkatan Siber akan sangat ditentukan oleh kerja sama lintas sektor, kesiapan teknologi, serta komitmen dalam mengantisipasi ancaman keamanan siber di masa depan.