Pemerintah telah menetapkan alokasi formasi aparatur sipil negara (ASN) sebanyak 572.496 orang untuk Tahun 2023. Proses seleksi calon ASN, yang dikenal sebagai pegawai negeri sipil (PNS), akan dimulai pada bulan September mendatang. Kementerian PANRB mengungkapkan bahwa rekrutmen tahun ini akan difokuskan untuk merekrut tenaga non-ASN atau tenaga honorer, di mana 80 persen dari jumlah penerimaan ditujukan untuk pelamar dari golongan tersebut.
Selain itu, sebagian besar formasi ASN yang tersedia juga akan dialokasikan untuk posisi guru dan tenaga kesehatan, dengan hampir 80 persen dari total formasi ditujukan untuk bidang tersebut. Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, menegaskan bahwa proses seleksi akan berjalan lancar, adil, dan transparan tanpa ruang bagi praktik nepotisme.
Alokasi Formasi ASN Tahun 2023: Fokus Tenaga Non-ASN dan Guru Kesehatan
Pemerintah telah menetapkan jumlah pembukaan formasi aparatur sipil negara (ASN) sebanyak 572.496 orang untuk Tahun 2023. Proses seleksi calon ASN, yang dikenal sebagai pegawai negeri sipil (PNS), akan dimulai pada bulan September mendatang.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyatakan bahwa jumlah tersebut akan mengisi 72 instansi. Rincian pembagian formasi ASN tersebut adalah 78.862 orang untuk pemerintah pusat dan 493.634 orang untuk pemerintah daerah.
Untuk formasi ASN di pemerintah pusat, terdiri dari 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK/P3K. Sementara itu, untuk pemerintah daerah, terdiri dari 296.084 PPPK Guru, 154.724 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 42.826 PPPK Teknis.
Transparan dan Adil, Menteri PANRB Jamin Seleksi ASN Berlangsung Lancar
Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, menjelaskan bahwa alokasi formasi ASN tahun ini difokuskan untuk merekrut tenaga non-ASN atau tenaga honorer. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dari jumlah rekrutmen ASN 2023, sekitar 80 persen di antaranya akan ditujukan untuk pelamar dari tenaga non-ASN, sementara 20 persen untuk pelamar umum.
Anas juga menekankan bahwa rekrutmen ASN tahun ini akan lebih difokuskan pada tenaga guru dan tenaga kesehatan. Hampir 80 persen dari formasi yang ditetapkan untuk tahun 2023 akan dialokasikan untuk posisi guru dan tenaga kesehatan.