Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Heboh! OpenAI Gagal Bedakan Tulisan Manusia vs. Kecerdasan Buatan!

×

Heboh! OpenAI Gagal Bedakan Tulisan Manusia vs. Kecerdasan Buatan!

Sebarkan artikel ini
Heboh! OpenAI Gagal Bedakan Tulisan Manusia vs. Kecerdasan Buatan!
Heboh! OpenAI Gagal Bedakan Tulisan Manusia vs. Kecerdasan Buatan!
Example 468x60

MEMO

Perusahaan di balik aplikasi ChatGPT, OpenAI, telah mengakui bahwa platform buatan mereka yang dikenal sebagai ‘The Classifier’ tidak mampu membedakan antara tulisan manusia dan kecerdasan buatan (AI). Karena tingkat akurasi yang rendah, OpenAI akhirnya memutuskan untuk menutup platform tersebut.

Keputusan ini diambil setelah berbagai upaya untuk meningkatkan performa Classifier namun tetap belum dapat sepenuhnya mengidentifikasi teks yang dihasilkan oleh AI dengan akurat. Bagaimana kronologi penutupan platform ini dan apa implikasinya terhadap penggunaan teknologi kecerdasan buatan di masa depan?

Penutupan ‘The Classifier’ oleh OpenAI karena Ketidakmampuannya Membedakan Teks Manusia dan AI

Perusahaan OpenAI, yang merupakan perusahaan di balik aplikasi ChatGPT, telah mengakui bahwa platform buatannya yang bernama ‘The Classifier’ tidak dapat membedakan antara tulisan manusia dengan kecerdasan buatan (AI). Karena alasan ini, mereka akhirnya memutuskan untuk menutup platform tersebut.

Pernyataan dari OpenAI menyebutkan bahwa mereka menutup Classifier karena tingkat akurasinya yang rendah. Pihak OpenAI menyatakan bahwa mereka saat ini sedang mencari teknik pembuktian yang lebih efektif untuk teks dan telah resmi menghentikan platform tersebut pada 20 Juli yang lalu.

“Kami menerima masukan dan saat ini sedang meneliti teknik pembuktian yang lebih efektif untuk teks,” demikian pernyataan dari OpenAI yang dikutip dari The Verge pada Rabu (26/7).

OpenAI berencana untuk mengembangkan dan menerapkan mekanisme yang memungkinkan pengguna untuk dapat memahami apakah konten audio atau visual dihasilkan oleh AI. Namun, informasi mengenai mekanisme yang akan digunakan masih belum tersedia.

Perusahaan juga mengakui bahwa Classifier tidak pernah berhasil membedakan teks yang dibuat oleh AI, dan bahkan dapat memberikan hasil positif palsu dengan menandai teks yang sebenarnya ditulis oleh manusia sebagai teks yang dibuat oleh AI.

Baca Juga  Indonesia Tegaskan Komitmen di Deklarasi Digital ASEAN: Masa Depan Ekonomi Digital Triliunan USD

Meskipun sebelumnya OpenAI telah melakukan pembaruan pada Classifier dengan menggunakan lebih banyak data dan membuatnya menjadi lebih baik, tetap saja tidak mungkin untuk sepenuhnya mendeteksi semua teks yang ditulis oleh AI.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.