Momen menarik terjadi di Pasar Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Saat itu, Jokowi tampak tertarik dengan keong sawah atau tutut yang dibeli oleh Basuki.

Momen menarik tersebut terekam oleh detikcom, dan kejadian itu terjadi sebelum Jokowi memberikan keterangan pers setelah meninjau pasar pada hari Jumat (4/8). Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga telah lebih dulu berada di lokasi.

Ketika Basuki tiba di lokasi, dia membawa plastik putih yang berisi stirofoam. Awak media pun bertanya apa isi dari plastik tersebut, dan Basuki dengan antusias menjawab bahwa itu adalah tutut. Dia menjelaskan bahwa keong sawah tersebut konon bagus untuk pertumbuhan rambut.

Sisi Unik Kepemimpinan: Jokowi, Basuki, Erick, dan Ridwan Kamil Tertawa Bersama

Mendengar penjelasan Basuki, Erick ikut berkomentar bahwa tutut juga baik untuk kekuatan tulang. Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, menambahkan dengan humor bahwa dalam bahasa Sunda, tutut disebut tutut juga.

Kemudian, Basuki memperlihatkan tutut yang dibelinya kepada awak media. Saat itulah, Jokowi mendekat. Erick dengan ramah memberitahukan Jokowi tentang tutut tersebut sambil menunjuk pada bungkusan yang dibawa oleh Basuki. Basuki pun mengulangi bahwa tutut tersebut dipercaya dapat meningkatkan pertumbuhan rambut.

Melihat ketertarikan Jokowi, Basuki tanpa ragu memberikan tutut tersebut kepada Presiden. Jokowi dengan senang hati menerima tutut dari Basuki, dan sambil tersenyum, dia menunjukkannya pada dirinya sendiri. Akhirnya, suasana di lokasi pun menjadi riang, dan semua orang tertawa menyaksikan momen yang menggemaskan itu.

Momen Unik: Jokowi Meminta Tutut dari Menteri Basuki Hadimuljono di Pasar Parungkuda

Momen menggemaskan ketika Jokowi meminta tutut dari Basuki menjadi sorotan berita hangat, memberikan kesan positif dan ceria pada suasana politik yang sering kali sarat dengan isu-isu kompleks. Kejadian ini juga memperlihatkan bahwa seorang pemimpin pun bisa memiliki momen santai dan menghibur, mengedepankan sisi kemanusiaan di tengah-tengah kesibukan tugas negara.