Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan total tenaga kesehatan di Kota Madiun ada sekitar 4.000 orang. Jumlah itu sudah termasuk nakes yang menjadi vaksinator Covid-19.
“Hari ini sudah dibayarkan [insentif untuk nakes]. Insentif nakes jalan terus,” kata Maidi kepada wartawan
Dia menyampaikan pencairan insentif nakes yang merawat pasien Covid-19 memang diprioritaskan. Hal ini karena mereka merupakan garda terdepan yang menangani dan merawat pasien Covid-19 selama masa pandemi.
Insentif untuk nakes itu, kata dia, yang pembayarannya melalui APBD Kota Madiun yaitu hanya nakes yang bekerja di RSUD Kota Madiun dan Puskesmas milik pemerintah kota. Sedangkan nakes yang bekerja di rumah sakit lain insentifnya ditanggung pemerintah pusat.
Lebih lanjut, Maidi menuturkan pembayaran insentif bagi nakes ini memang sempat terhambat karena persoalan teknis. Permasalahannya yakni inpit data yang harus menggunakan aplikasi. Padahal untuk memasukkan data ke aplikasi harus menunggu satu hingga dua hari.
“Kalau daerah lain sudah cair mungkin menggunakan cara manual. Sebenarnya manual boleh, tidak apa-apa. Tetapi kalau dengan manual kemudian ada masalah maka akan merepotkan. Kalau kita pakai aplikasi,” ujar Maidi.