Probolinggo, Memo.co.id
Diduga mabuk usai pesta minuman keras bersama 2 teman lelakinya, seorang perempuan tenpa identitas tabrakkan diri ke kereta api. Polisi mengamankan 2 gitar dalam kondisi hancur dan uang receh hasil mengamen.
Tim identifikasi dari Satreskrim Polres Probolinggo Kota melakukan identifikasi terhadap jenasah perempuan tanpa identitas di kamar mayat rumah sakit Tongas, Probolinggo.
Tubuh korban hancur usai tertabrak kereta api Mutiara Malam, jurusan Banyuwangi-Surabaya, Sabtu dini hari, di sekitar Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas. Korban mengalami luka parah pada bagian kepala, tangan dan kaki putus.
Diduga korban merupakan pengamen jalanan. Pasalnya dari tubuh korban dan di sekitar tempat kejadian, polisi menemukan 2 buah alat musik yakni gitar dan okulele, serta uang recehan hasil dari mengamen.
Dari cerita di sekitar tempak kejadian, pada Jumat malam terlihat 3 orang, 1 perempuan dan 2 laki-laki sedang melakukan pesta minuman keras di sekitar rel kereta api. Hingga pada Sabtu dini hari, akhirnya ditemukan korban seorang perempuan tewas dengan tubuh hancur.
Rahman, warga di sekitar tempat kejadian menuturkan, di lokasi itu sering digunakan untuk pesta minuman keras oleh anak-anak jalanan.
Sementara itu menurut Ipda Mawardi, Kanit Reskrim Polsek Tongas, dari keterangan masinis, korban berjalan di tengah rel dengan kondisi sempoyongan sambil membawa gitar. Bahkan di klakson tidak juga menghindar. Diduga korban dalam kondisi mabuk atau sengaja tabrakkan diri ke kereta.
Ciri-ciri korban saat ditemukan tewas, selain bawa gitar dan okulele, diperkirakan berusia 25 sampai 30 tahun, mengenakan kaos hitam dan celana hitam, serta memakai kalung terbuat dari monel liontin cincin monel.
Bagi warga yang kehilangan anggota keluarganya, yang berprofesi sebagai pengamen, segera melapor ke Polsek Tongas atau datang ke rumah sakit Tongas Probolinggo. (*mar)