Setelah peristiwa awan panas guguran Gunung Karangetang pada Senin pagi, sebagian warga di sekitar gunung diarahkan untuk mengungsi ke Gereja Tampuna, Kampung Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
“Saat ini, jumlah penduduk yang mengungsi masih perlu dikonfirmasi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun, untuk saat ini, terdapat sembilan keluarga dengan total 15 jiwa yang berada paling dekat dengan awan panas di Kampung Bolo,” ujar Sugeng.
Badan Geologi meminta warga dan wisatawan untuk menjauh dari zona prakiraan bahaya yang mencakup area dalam radius 2,5 kilometer dari puncak Kawah Dua dan Kawah Utama, serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, dan tenggara hingga jarak 3,5 kilometer.
Selain itu, warga di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lahar hujan dan banjir bandang.
Setelah peristiwa awan panas guguran, sejumlah warga diarahkan untuk mengungsi ke Gereja Tampuna, Kampung Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Badan Geologi terus memantau perkembangan situasi dan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Karangetang.