Surabaya, Memo – Gubernur Khofifah Nurut Apa Kata Pak Luhut, Soal PPKM Level. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3-4 akan berakhir Minggu (25/7/2021). Apabila kasus COVID-19 mengalami tren penurunan, pemerintah berjanji melonggarkannya, Senin (26/7/2021). Namun, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa belum bisa memastikan pelonggaran tersebut.
Masih akan rakor dengan Luhut
Khofifah mengatakan, kalau dirinya akan rapat koordinasi (rakor) terkait PPKM Level dengan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Apabila diperpanjang, maupun ada perubahan, nantinya akan ada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
“Ini nanti sore akan ada rakor dipimpin Pak Menko Marves, jadi kaitan PPKM Level 4 nanti akan ada rapat. Jadi kita menunggu biasanya akan diikuti oleh terbitnya Inmendagri,” ujarnya, Minggu (25/7/2021).
Sekarang masih berlaku PPKM Level
Hingga saat ini, kata Khofifah, Jatim masih menerapkan PPKM Level 4 di 12 kabupaten/kota. Antara lain Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Lamongan, Gresik, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, dan Kota Batu.
Kemudian 26 daerah masuk level 3. Adalah Tuban, Trenggalek, Situbondo, Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Magetan, Lumajang, Kediri, Jombang, Jember, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, Banyuwangi, Bangkalan, Sumenep, Probolinggo, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan.
“Kalau sekarang, level 4 ada 12 (daerah). Level 3 ada 26 (daerah). Jadi kita akan tunggu, seluruh evaluasi itu yang lakukan tim dari pusat,” katanya.
PPKM Darurat sudah berakhir
“Ketika PPKM Darurat sampai awal PPKM Level 4, testing yang dilakukan di Jatim yang mestinya menurut WHO 45 ribu per minggu, di saat PPKM Darurat kemarin sampai awal PPKM Level 4 itu ada 84 ribu,” katanya.
Perluasan lab PCR di 37 Kab Kota se Jatim
“Jadi dua kali lipat target testing menurut WHO, artinya bahwa ada kecenderungan masyarakat yang merasa ada gejala ringan lalu mereka mencari lab PCR terdekat,” dia menambahkan.
Namun, sambung Khofifah, pengetesan PCR masih berpusat di Surabaya. Pihaknya pun mengajukan penguatan pengetesan ke Menko Luhut agar merata di 37 kabupaten/kota lainnya. “Karena di Surabaya sudah hampir 50 persen maka perluasan lab PCR menjadi penting,” pungkasnya.