“Saya melihat semakin banyak perempuan yang terjun ke bidang AI, dan ini adalah tren yang harus kita dukung terus-menerus!” katanya dengan penuh semangat.
Para finalis kemudian mempresentasikan hasil karya mereka, yang dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi AI berbasis infrastruktur AWS. Dari 30.000 peserta yang mendaftar, hanya lima tim terbaik yang berhasil lolos ke babak final.
Namun, Meutya menegaskan bahwa kompetisi ini bukan hanya sekadar mencari pemenang.
“Anak-anak Indonesia memiliki potensi besar dan karya-karya mereka tidak kalah dengan inovasi dari negara lain. Yang terpenting adalah terus belajar, berani mencoba, dan menciptakan solusi digital berbasis AI yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya.