Example floating
Example floating
Kabar Daerah

Geger Kerangka Mayat Penghuni Rumah Koskosan di Tuban

×

Geger Kerangka Mayat Penghuni Rumah Koskosan di Tuban

Sebarkan artikel ini
geger kerangka mayat
Example 468x60

geger kerangka mayat

Tuban, memo.co.id

Tuban Gempar. Geger kerangka mayat penghuni rumah koskosan di Gg Goa Rejo lingkungan Wire, Kelurahan Gedungombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban Jawa Timur. Kerangka manusia tersebut diperkirakan berada dalam rumah itu sudah satu bulan.

Warga di perkampungan tersebut juga tidak ada yang tahu, jika dalam rumah kos kosan itu, dihuni kerangka mayat. Tidak bau busuk atau bau tidak sedap yang mencurigakan. Padahal, keberadaan rumah itu berdampingan dengan puluhan rumah lainnya.

Rumah yang disewakan oleh pemiliknya itu terakhir disewa oleh Bambang Hartono (72) yang beralamat di Jalan Panglima Sudirman No.47 Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban. Namun, sejak dua bulanan rumah tersebut sering ditinggal penyewanya.

Warga sekitar yang rata rata kerja pagi pulang malam, tidak menaruh kecurigaan apa apa, mengepa rumah kos kosan tersebut dalam keadaan tertutup dan tidak dihuni. Dalam hati kecil warga sekitar, penghuni rumah kos kosan itu pulang ke rumah keluarganya.

Rumah Kos kosan Didobrak Warga

geger kerangka mayat

Rumah di gang tersebut sudah satu bulan lebih, bahkan ada yang memperkirakan dua bulan, dalam keadaan tidak ada yang menghuni. Setiap hari selalu tertutup. Namun, lampu terrus menyala. Kondisi iitulah yang membuat warga tidak begitu memperhatikan rumah tersebut.

Namun, salah satu warga curiga, sehingga berniat untuk masuk rumah. Kebetulan, warga yang curiga itu adalah teman dari penyewa terakhir dari rumah itu. Dia memang ingin mencari karena lama tidak bertemu. Berkali kali ditelepon tidak menjawab. Terakhir, telepon malah dimatikan.

Namanya Ngatimin, warga Sendangharjo Kota Tuban. Ngatimin berkali kali menelpon Bambang tidak aktif. Sebelumnya, jika ditelepon selalu diangkat. Sejak satu setengah bulan lalu, ditelepon tidak menjawab. Seminggu kemudian, ditelepon malah tidak bisa. HPnya dimatikan.

NGatimin langsung menemui Bambang di rumah kos kosan. Dia tahu bahwa Bambang jarang pergi jauh. Karena itulah, dia berniat ke rumahnya menemui langsung. Karena rumahnya terkunci dan diketok pintunya tidak ada yang menjawab, Ngatimin mengalami kesulitan.

Karena itulah, dia memanggil warga sekitar. Warga juga tidak tahu tentang kabar Bambang. Selanjutnya Ngatimin mengajak seseorang untuk menemani yaitu Sariyuliana warga kelurahan Sendangharjo Gg.I Kelurahan Sendangharjo, Tuban.

“Biasanya kalau saya hubungi lewat telpon selulernya tidak pernah tidak diangkat, lalu saya timbul rasa curiga kenapa dalam satu bulan terakhir ini setiap saya telpon tidak ada yang mengangkat bahkan terakhir ini setiap saya hubungi tidak nyambung sama sekali,” kata NGatimin.

Masih menurut Ngatimin, setelah diketuk beberapa kali pintu rumah tidak ada yang menjawab dan tidak ada tanda-tanda orang didalam rumah tersebut. Dia bersama Sariyuliana untuk membuka pintu dengan kunci ganda. ” Setelah pintu terbuka, dia sudah meninggal dan mayatnya sudah jadi kerangka di tempat tidur,” kata Ngatimin.

Korban diketahui bernama Bambang Hartono (72) alamat jalan Panglima Sudirman No.47 Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban. Korban yang sebelumnya sudah sering sakit-sakitan diperkirakan sudah meninggal kurang lebih satu bulan yang lalu.

Kapolsek Semanding AKP Desis Susilo mengatakan pihaknya langsung ke TKP untuk melakukan lidik. ” Setelah kami mendapat laporan tentang penemuan mayat seorang laki-laki yang kondisinya sudah menjadi kerangka , pihak kami langsung mendatangi TKP dan meminta keterangan para saksi-saksi, ” katanya.

Dan untuk sementara pihak kami belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban, karena kami masih berkoordinasi dengan Tim identifikasi dari Polres Tuban, dan menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit. Kami akan akan mencari tau keberadaan keluarga korban,” ujar Desis.

Lebih lanjut Desis Susilo,” beberapa barang bukti yang berada didalam kamar rumah dimana korban meninggal diantaranya satu unit sepeda motor, 2 (dua) buah Hanpone (HP), uang senilai Rp.1.358.000 ( satu juta tiga ratus lima puluh delapan ribu rupiah), KTP korban, 1 buah jam tangan, dan satu dompet berwarna hitam, untuk sementara kami amankan di polsek Semanding,” AKP Desis Susilo Menambahkan.

Berdasarkan penelusuran Memo.co.id dilokasi kejadian, selama ini tetangga tidak ada yang menaruh kejurigaan atau mencium bau apapun hingga mayat ditemukan sudah dalam kondisi berupa kerangka, lantaran menurut keterangan dari beberapa orang yang tinggal disekitar rumah koskosan, korban juga tidak pernah terlibat dengan warga sekitar.

” Tetangga dekat korban juga seorang yang kost dan tinggal sendiri dan sudah lanjut usia (manula) jarang ketemu, setiap hari kerja dan pulang malam, sehingga tidak begitu terlalu memperhatikan,” kata salah satu orang yang berada di tempat kejadian perkara.(ain)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.