Ketua DPP Gerakan Pemuda Nusantara, Verry Ahmad mengaku sudah satu minggu garis polisi rumah karaoke keluarga Inul Vizta dibuka. Dia pun meminta pemerintah konsisten dalam penindakan dan jangan hanya memberi statment saja.
“Kota Kediri yang kita jual adalah wisata religinya. Jadi tidak cocok dengan adanya kejadian hiburan yang menyediakan penari bugil dan striptis. Saya mengharap wali kota benar-benar menutup Inul Vizta jangan hanya komentar,” kata Verry saat berorasi di Taman Sekartaji, Senin (7/8/2017).
Very menambahkan, kejadian di Inul Vista juga menjadi tanggung jawab Pemkot Kediri. Apalagi ada barang bukti dan polisi juga sudah menetapkan tersangka. “Kalau tidak ada tindak lanjut dari problem moralitas ini, GPN Kediri Raya akan terus mengawal penutupan Inul Vista dan menerjunkan lebih banyak anggota GPN untuk menutup,” jelas Verry.