Alat yang digunakan korban gantung diri dengan memakai selimut bermotif garis berwarna kombinasi biru putih yang diikatkan pada balok kayu pembatas kamar korban.
Menurut pengakuan Imaroh, peristiwa tersebut diketahui ketika dirinya pulang dari sawah bersama suaminya,Bangit,57, sekitar pukul 12.30 WIB. ” Saya tidak mengira anak saya senekat ini,” ucapnya dengan penuh iba.
Diakuinya selama tiga bulan terakhir ini anaknya sering mengurung dikamar dan mengeluhkan sakitnya yang tak kunjung sembuh.
Sementara itu Kapolsek Ngetos AKP Muhardi saat dikonfirmasi membenarkan dengan kejadian tersebut. Ditegaskan kapolsek bahwa kronologis kejadianya pada saat korban ditinggal kedua orang tuanya pergi kesawah sejak pagi. Sementara korban berada dirumah dengan neneknya bernama Samijah dalam kondisi sakit.
Sepulang dari sawah sekitar pukul 12.30, kedua orang tua korban bermaksud mencari korban dengan cara memanggil nama korban. Namun berulangkali korban dipanggil tidak ada jawaban.
Untuk memastikan keberadaan korban, Imaroh ibu korban langsung menuju kamar korban. Begitu pintu kamar dibuka korban sudah dalam kondisi gantung diri dengan menggunakan kain selimut yang diikatkan pada balok kayu pembatas kamar korban.
Saat ditemukan kondisi fisik korban pada kemaluanya mengeluarkan sperma. Sementara pada leher korban membiru bekas lilitan kain selimut. ” Dalam kematian korban tidak ada unsur penganiayaan, murni karena gantung diri,” pungkasnya. ( adi )
