Example floating
Example floating
Berita-PeristiwaKEDIRI

Gagal Tutup Lokalisasi, Jumlah Penderita HIV Aids Terus Meningkat

Avatar
×

Gagal Tutup Lokalisasi, Jumlah Penderita HIV Aids Terus Meningkat

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

NGANJUK,MEMO.CO.ID – Kabar terhangat. Ternyata Kabupaten Nganjuk adalah daerah endemis penderita HIV.

Itu seperti data statistik yang dimiliki Komisi Penanggulangan AID (KPAD) Kabupaten Nganjuk. Tercatat sejak tahun 2002 sampai awal tahun 2017 jumlahnya mencapai 925 penderita HIV AID.

Dari jumlah tersebut seperti dikatakan Trisna Eka Setyawati selaku devisi pemberdayaan di KPAD Nganjuk, sudah ada 225 penderita HIV AIDS meninggal dunia. ” Sisanya yang masih hidup inten menjadi perhatian khusus KPAD,” terangnya.

Akumulasi data selama kurun waktu lima tahun tersebut masih dikatakan Trisna ternyata muncul lagi penderita baru yang positif terjangkit HIV. Hal itu terungkap ketika diadakanya kegiatan pemeriksaan kepada kelompok Pekerja Seks Komersil (PSK) di lokalisasi kandangan di Desa Kedungrejo Kecamatan sejak sepekan.

” Dari 69 PSK yang diperiksa ada 7 PSK dinyatakan positip terjangkit virus HIV,” tandasnya.

Dimungkinkan lebih jauh dikatakan Trisna kalau seluruh PSK sebanyak 135 orang bersedia diperiksa tem medis, maka total jumlah PSK yang positif terjangkit virus HIV akan terdeteksi lebih dari 7 orang.

Yang mencengangkan lagi ternyata kelompok penderita HIV Aids tidak hanya berasal dari golongan orang dewasa. Tapi dikalangan anak anak juga menambah rapor merah Kabupaten Nganjuk rawan penyebaran virus HIV AIDS.

Dibeberkan oleh Trisna jumlah anak – anak penderita HIV AIDS terhitung sejak tahun 2002 sampai 2017 tercatat ada 26 anak. Dari jumlah itu sudah ada 18 anak meninggal dunia.

Sisa penderita yang masih hidup dua diantaranya duduk dibangku SMP kelas dua. Keduanya sekolah di wilayah Kecamatan Ngetos dan Gondang. Sementara satu penderita lagi adalah murid PAUD yang berada diwilayah Kecamatan Bagor. Selebihnya adalah murid SD yang tersebar di lima kecamatan. Yaitu Kecamatan Brebek,Tanjunganom,Bagor,Ngetos dan Gondang.

Baca Juga  Rahasia Kepercayaan Publik Terkuak! Keterbukaan Informasi Jadi Kunci Utama

Dengan data tersebut menurut dia sudah berada dilevel merah. ” Maka ini perlu campur tangan daerah segera membuat langkah real untuk menekan angka penderita HIV AID,” pungkasnya.

Sementara dikatakan Cahyo Basuki salah satu aktifis LSM MP3 bahwa faktor terjadinya potensi rawan penyebaran virus HIV dikarenakan daerah gagal menutup tempat prostitusi. ” Kalau daerah serius membubarkan tempat prostitusi maka kasus HIV dengan sendirinya bisa berkurang ,” tambahnya. (adi)