Bangkalan, Memo.co.id
Delapan pasangan remaja terjaring razia yang dilakukan oleh Front Pembela Islam )FPI) yang bekerja sama dengan Satpol PP Kabupaten Bangkalan, Polisi Militer Angkatan Laut . Pasangan gelap tersebut digelandang untuk dimintai keterangan di ruangan Satpol PP Bangjalan.
Mereka digaruk saat digelar Operasi Penyakit Masyarakat (pekat) jelang Ramadan itu.
Operasi dilakukan puluhan petugas gabungan dari Polsek Kamal, Polisi Militer Angkatan Laut Pangkalan TNI AL (POMAL Lanal) Batuporon, Koramil Kamal, dan Satpol PP Bangkalan, dan Front Pembela Islam (FPI) Bangkalan. Tim dibagi menjadi dua.
Tim pertama menyisir Dermaga Barat dan tim kedua menyisir Dermaga Timur Pelabuhan Kamal. Dari dua dermaga itu, petugas mengamankan masing – masing empat pasang remaja. Beberapa di antaranya adalah mahasiswa salah satu kampus ternama di Madura.
Mereka digaruk lantaran duduk berpasangan, terpisah, dan menjauh dari kerumunan pemuda – pemudi lainnya yang memilih duduk bergerombol. Terlebih, pasangan – pasangan itu belum beranjak kendati jam melewati pukul 22.00 WIB.
“Kami mendapat laporan dari warga sekitar dan ulama. Kami dinilai melakukan pembiaran terhadap mereka yang kerap cangkruk berpasangan di Pelabuhan Kamal,” ungkap Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Bangkalan Moh Rufa’i usai mendata delapan pasang remaja itu di kantornya.
Pelabuhan Kamal, Bangkalan memang menjadi sorotan warga, tokoh masyarakat, ulama, dan pemerintah beberapa bulan terakhir. Dermaga Timur dan Barat di pelabuhan yang kini sepi itu kerap dijadikan tempat kongkow pasangan remaja hingga larut malam.
Sebelumnya, delapan pasang remaja itu dibawa ke Kantor Kecamatan Kamal. Namun karena tidak bisa menghadirkan orang tua, mereka diangkut ke Kantor Satpol PP. Saat itulah, beberapa remaja perempuan nampak menangis.
Mereka akhirnya dilepas setelah bersedia menandatangani surat pernyataan untuk tidak kembali mengulangi. ( mar )