Sementara, tiga kampung di area sekitar longsor telah mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena masih terjadi longsor susulan. Di antaranya Kampung Genting, Air Raya, dan Kampung Air Sekain.
3. Evakuasi terkendala gelombang tinggi
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Raja Darmika mengatakan tim evakuasi kesulitan menuju lokasi longsor karena terkendala gelombang tinggi.
Menurutnya, lokasi longsor merupakan pulau terpisah yang terdiri dari dua kecamatan yakni Serasan dan Serasan Timur. Untuk menuju ke lokasi tersebut, tim bisa melalui jalur udara dengan helikopter dan jalur laut yang membutuhkan waktu tempuh 4-5 jam.
4. Material tanah tutup akses jalan
Darmika juga mengatakan material longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan itu bukan hanya menimpa perkampungan, melainkan jalan raya pula.
Akibat longsor tersebut akses jalan yang menghubungkan Astaka ke arah Koramil tak bisa dilewati.”Material longsor menutup ruas jalan raya yang menghubungkan Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi,” ujar Darmika.
5. Puncak bukit berubah jadi sungai
Bukan hanya Desa Panglakan yang bernasib nahas, rupanya tanah longsor juga terjadi di desa lain bernama Desa Air Nusa.
Dalam sebuah video berdurasi 44 detik yang beredar luas, bukit di Desa Air Nusa bahkan berubah menjadi sungai. “Lokasi longsor di Desa Air Nusa Dusun 1. Ini dari atas hutan sedikit, sekarang sudah jadi sungai. Sampai ke bawah sana ini (airnya),” ujar seseorang dalam video.