Pencarian lima korban yang diduga tertimbun material tanah longsor di Dusun Dolopo Desa Kepel Kecamatan Ngetos,Nganjuk dimulai hari ini (11/4) pukul 08.00 WIB.
Kelompok regu evakuasi terdiri dari BPBD,Basarnas,Tagana,PMI,BNPB dan sejumlah relawan terjun kelokasi kejadian dengan membawa peralatan manual seperti cangkul dan skrop untuk menggali tanah timbunan longsor dengan ketebalan hampir 50 meter.
Untuk memudahkan pencarian keberadaan para korban, dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat menerjunkan tem Sar Dog dengan mengerahkan empat anjing pelacak.
Dari hasil sementara seperti dikatakan koordinator Sar Dog,Totok, sudah ada dua titik yang terendus oleh empat anjing pelacak. ” Hasil awal sudah ada dua titik keberadaan korban yang terendus anjing pelacak,” terang Totok dilokasi kejadian.
Sementara dikatakan Dandim 0810 Nganjuk Letkol Arh Sri Rusyono selaku leader rescue kepada sejumlah awak media mengatakan kelompok evakuasi dibagi beberapa regu. Ada regu evakuasi jenasah, regu penggalian timbunan longsor dan regu membuka bendungan yang tersumbat tanah longsor.
Namun demikian sampai berita ini ditulis tampaknya upaya pencarian lima korban belum membuahkan hasil. ” Rencananya dari pemkab juga akan mendatangkan alat berat untuk mempercepat penggalian timbunan longsor,” papar Dandim.
Namun karena terkendala medan yang sulit masih dikatakan Dandim, tem SAR akan membuat jalan darurat menuju titik longsor yang kecuramanya mencapai 500 meter dari permukaan bukit.
” Untuk membuat jalan darurat kita butuh waktu dua hari. Tanpa menggunakan excavator kita akan kesulitan menemukan para korban,” imbuhnya.
Sekedar diketahui dalam proses evakuasi hari ini jumlah pengunjung semakin membludak dibanding satu hari sebelumnya. Diarea perbukitan disekitar lokasi kejadian diselimuti suasana mencekam. (adi)