Tapi, Budi Karya ngotot kalau hubungan dia dengan T tuh cuma soal musik, bro! Mereka punya kesamaan minat di dunia musik, dan itu aja. Gak ada urusan dengan kegiatan lain, apalagi sampai mafia judi online. Sementara itu, Budi Arie mengaku kenal T sebagai aktivis politik yang dekat dengan Budi Karya dan sempat jadi anggota tim sukses pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Tapi ya, Budi Karya tetap ngeyel bilang, “Gak ada kaitan tuh!”
Penyelidikan soal mafia judi online ini makin seru karena T dan AK yang bukan ASN Komdigi bisa banget akses untuk melindungi situs-situs judi online dari pemblokiran. Padahal, tugas para pegawai Komdigi sebenarnya adalah untuk *take down* atau memblokir situs-situs tersebut agar nggak bisa diakses. Ehh, malah mereka kerja sama dengan bandar judi dan minta bayaran untuk “mengamankan” situs-situs itu. Gila ya!
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, “Mereka diberikan akses untuk melihat situs judi online dan memblokirnya, tapi malah minta uang supaya situs itu aman.” Para tersangka ini bahkan mengaku kalau mereka bisa memblokir situs judi setiap dua minggu sekali. Tapi, kalau pemilik situs nggak bayar, situsnya bakal diblokir, dan tarifnya bisa sampai Rp 8,5 juta per situs. Duh, itu sih bukan cuma mafia, tapi udah kayak bisnis banget!
Meskipun nama Budi Karya sempat terlibat, dia tetap menegaskan kalau hubungannya dengan T hanya sebatas urusan musik dan nggak ada kaitannya dengan aktivitas ilegal yang sedang diselidiki. Jadi, gimana menurut kalian, nih? Makin rumit atau makin jelas ya?