Jakarta, Memo
Setelah pernyataan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi yang menyeret nama Budi Karya Sumadi dalam kasus mafia judi online di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), mantan Menteri Perhubungan ini akhirnya angkat bicara. Budi Karya dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan mengatakan kalau hubungannya dengan T, salah satu tersangka judi online, hanya sebatas urusan musik. Gak lebih!
Budi Karya mengungkapkan, “Saya nggak tahu aktivitas yang bersangkutan di luar kegiatan musik,” begitu katanya dalam penjelasan resmi yang dirilis pada Rabu (13/11/2024). Penasaran, kan? Soalnya, sebelumnya Budi Arie mengklaim kalau T ini adalah orang dekat Budi Karya dan bahkan aktif di tim sukses politik.
Nah, jadi ceritanya, T (alias Tony Tomang) ini ternyata terlibat dalam skandal besar judi online yang melibatkan Komdigi. T, bersama dengan Adhi Kismanto (AK), disebut-sebut jadi koordinator yang bertugas melindungi situs judi online dari pemblokiran. Polda Metro Jaya sudah menangkap mereka, dan dari 18 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, 10 di antaranya adalah pegawai Komdigi!
Tapi, Budi Karya ngotot kalau hubungan dia dengan T tuh cuma soal musik, bro! Mereka punya kesamaan minat di dunia musik, dan itu aja. Gak ada urusan dengan kegiatan lain, apalagi sampai mafia judi online. Sementara itu, Budi Arie mengaku kenal T sebagai aktivis politik yang dekat dengan Budi Karya dan sempat jadi anggota tim sukses pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Tapi ya, Budi Karya tetap ngeyel bilang, “Gak ada kaitan tuh!”
Penyelidikan soal mafia judi online ini makin seru karena T dan AK yang bukan ASN Komdigi bisa banget akses untuk melindungi situs-situs judi online dari pemblokiran. Padahal, tugas para pegawai Komdigi sebenarnya adalah untuk *take down* atau memblokir situs-situs tersebut agar nggak bisa diakses. Ehh, malah mereka kerja sama dengan bandar judi dan minta bayaran untuk “mengamankan” situs-situs itu. Gila ya!
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, “Mereka diberikan akses untuk melihat situs judi online dan memblokirnya, tapi malah minta uang supaya situs itu aman.” Para tersangka ini bahkan mengaku kalau mereka bisa memblokir situs judi setiap dua minggu sekali. Tapi, kalau pemilik situs nggak bayar, situsnya bakal diblokir, dan tarifnya bisa sampai Rp 8,5 juta per situs. Duh, itu sih bukan cuma mafia, tapi udah kayak bisnis banget!
Meskipun nama Budi Karya sempat terlibat, dia tetap menegaskan kalau hubungannya dengan T hanya sebatas urusan musik dan nggak ada kaitannya dengan aktivitas ilegal yang sedang diselidiki. Jadi, gimana menurut kalian, nih? Makin rumit atau makin jelas ya?