“Mengingat kami sebagai sebuah entitas swasta, seluruh perusahaan yang tergabung dalam Danone Indonesia tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok atau politik di manapun, termasuk Israel. Sejalan dengan sikap pemerintah Indonesia, Danone di Indonesia menolak segala bentuk agresi, termasuk agresi Israel di Palestina,” kata Vera.
Menanggapi gerakan boikot atas dugaan keterlibatan AQUA dengan Israel, Nadirsyah Hosen, seorang akademisi, menegaskan bahwa boikot tidak disarankan karena ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dengan cermat.
Edo Segara Gustanto, pengurus Lazisnu PWNU DIY dan akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, juga berpendapat serupa, mengajak masyarakat untuk tidak gegabah dalam mengambil langkah boikot.
“Masyarakat tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan, dan harus memeriksa dengan seksama apakah suatu entitas di Indonesia terkait atau tidak dengan Israel. Apakah mereka memberikan dukungan nyata kepada Israel atau tidak. Karena, pada kenyataannya, mereka justru memberikan bantuan kepada Palestina,” ujar Edo.
Dukungan AQUA untuk Palestina: Langkah Nyata dan Tinjauan Bijak dalam Menghadapi Isu Sensitif
Dukungan yang kuat dari AQUA terhadap Palestina adalah cerminan dari komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dalam upaya nyata untuk mendukung Palestina, AQUA telah berkolaborasi dengan berbagai lembaga kemanusiaan dan mendapat dukungan penuh dari karyawan. Meskipun muncul keraguan dan desakan untuk melakukan boikot atas dugaan keterkaitannya dengan Israel, banyak pihak, termasuk akademisi, menyarankan untuk tidak gegabah dalam mengambil langkah tersebut. Langkah-langkah nyata yang diambil oleh AQUA dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat menunjukkan pentingnya mengambil tindakan yang bijaksana dan teliti dalam menyikapi isu-isu yang sensitif seperti konflik Palestina-Israel.
