KB Bank telah menandatangani kerja sama strategis untuk pembiayaan sektor pertanian tebu dengan PT. Pabrik Gula Rajawali II dan PT. Mata Langit Solusindo (MATA), perusahaan data analitik berbasis teknologi satelit. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia melalui penyediaan dukungan finansial produktif dan solusi data pertanian canggih. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai swasembada gula dan stabilisasi harga.
Kerja Sama Strategis KB Bank dan MATA Tingkatkan Produksi Tebu Nasional
KB Bank baru saja menandatangani kerja sama strategis untuk pembiayaan sektor pertanian tebu dengan PT. Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan PT. Mata Langit Solusindo (MATA), perusahaan data analitik terkait pertanian yang menggunakan teknologi satelit. Inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen KB Bank dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan nasional.
Dalam perjanjian ini, KB Bank berjanji untuk menyediakan dukungan finansial yang produktif bagi lebih dari 5.000 kebun tebu yang tergabung dalam Rajawali II. Bantuan ini akan menggunakan teknologi keuangan canggih dari KB Bank.
Sementara itu, MATA akan memberikan solusi data yang memungkinkan pemantauan berbagai faktor seperti kondisi cuaca, kelembaban tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tanaman tebu menggunakan teknologi satelit. Selain itu, MATA juga akan memberikan perkiraan produksi tebu enam bulan sebelum masa panen.
CEO KB Bank, Tom (Woo Yeol) Lee, menjelaskan bahwa melalui kesepakatan ini, pihaknya akan berkolaborasi secara aktif dengan teknologi keuangan terdepan dari KB dan teknologi pertanian maju dari MATA untuk membangun ekosistem keuangan yang dioptimalkan bagi kebun tebu dan perusahaan gula di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan utama mereka dalam meningkatkan produksi gula dan stabilisasi harga,” ujar Lee dalam keterangannya pada Kamis (16/5).
Lee juga menambahkan bahwa KB Bank akan terus berupaya memberikan dukungan finansial yang cepat dan lancar kepada para petani yang selama ini belum terjangkau layanan keuangan. Dukungan ini tidak hanya terbatas pada sektor pertanian tebu, tetapi juga akan diperluas ke sektor lain seperti padi, jagung, dan minyak sawit untuk mendukung pembangunan masyarakat lokal dan pertumbuhan berkelanjutan di sektor pertanian Indonesia.
Kolaborasi strategis ini didukung penuh oleh pemerintah Korea Selatan, yang memfasilitasi lokasi penandatanganan kerja sama di Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia. Acara ini juga dihadiri langsung oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang-deok.
Solusi Data Berbasis Satelit dari MATA untuk Pertanian Tebu yang Lebih Efisien
Selain itu, turut hadir dalam penandatanganan ini Direktur Badan Pangan Nasional Indonesia, Arief Prasetyo Adi, CEO KB Bank, Tom (Woo Yeol) Lee, CEO ID Food, Frans Marganda Tambunan, CEO Rajawali II, Ardian Wijanarko, dan CEO MATA, Hadi Kurnia.
Pemerintah Indonesia berharap dengan adanya perjanjian kerja sama ini dapat meningkatkan produksi tebu nasional melalui peningkatan infrastruktur pertanian. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai tujuan swasembada gula nasional. Saat ini, Indonesia masih bergantung pada impor gula dari negara-negara seperti Thailand, India, dan Australia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Namun, tren penurunan kuota ekspor dari negara-negara utama akibat konflik di Timur Tengah dan fenomena El Niño, serta kenaikan harga gula global, telah menyulitkan pemerintah dalam memastikan pasokan gula yang memadai. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia sedang berusaha keras untuk meningkatkan produksi gula dalam negeri.
Selain fokus pada peningkatan produksi, perhatian juga diberikan pada pengurangan emisi karbon selama proses produksi tebu, yang diyakini memiliki dampak lebih besar dibandingkan tanaman lain. Kedua belah pihak sepakat untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca melalui proyek sertifikat karbon di masa depan.
Ini merupakan komitmen nyata KB Bank untuk menerapkan prinsip keberlanjutan yang sesuai dengan pilar Environment, Social, dan Governance (ESG) dengan memacu portofolio hijau, khususnya di sektor agribisnis. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai KB Financial Group dan KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali KB Bank, yang merupakan pemimpin pembiayaan berbasis ESG di Korea Selatan.
Dukungan KB Bank dan MATA untuk Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan di Indonesia
Kolaborasi antara KB Bank, PG Rajawali II, dan MATA menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung sektor pertanian tebu di Indonesia. KB Bank menyediakan dukungan finansial yang signifikan untuk lebih dari 5.000 kebun tebu, sementara MATA memberikan solusi data berbasis teknologi satelit untuk memantau berbagai faktor penting dalam pertanian. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian tebu, yang menjadi salah satu kunci ketahanan pangan nasional.