“Kerja sama dengan perangkat desa, camat, serta instansi terkait dilakukan untuk mempercepat proses penanganan dan pemulihan pascabencana,” ujarnya dalam siaran pers BNPB pada Rabu (8/1/2024).
Banjir yang terjadi pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.30 WIB ini disebabkan oleh luapan Sungai Sibarau. Selain itu, jebolnya tanggul di dua titik sepanjang 30 meter dan 50 meter turut memperburuk keadaan.
“Air kiriman dari wilayah hulu di Simalungun juga memperparah situasi banjir,” tambahnya. Dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem, BNPB mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana.
Warga diminta untuk menjauhi area berisiko seperti tanggul atau tepi sungai ketika hujan deras berlangsung dalam waktu lama. Selain itu, masyarakat diimbau untuk mempersiapkan kebutuhan darurat seperti dokumen penting, makanan, dan air bersih sebagai langkah antisipasi.