Kedua tentara aktif yang berjaga di Pos penjagaan Tingginambut itu adalah Letda Inf Amran Blegur dan Pratu Fredi. . ” Mereka sebenarnyta akan mengantarkan bahan makanan bagi anak anak dan remaja di Tingginambut. Tap[i, dalam perjalanannya dihadang oleh kelompok kriminal bersenjata. ” kata Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf. Dax Sianturi
Awalnya, pada hari Ahad, 19 Agustus, sekitar jam 13.30 WIT, Pratu Fredy mendampingi Letda Inf Amran Blegur mengadakan perjalanan ke kampung Tingginambut, sekitar 100 meter dari lokasi Pos Tingginabut. Kedua tentara tersebut membawa bekal dan makanan untuk anak anak di kampung tersebut.
” Tapi, mereka dihadang oleh kelompok kriminakl bersenjata. Kejadian tersebut diketahui personil lain di Koramil Tingginambut karena menerfima laporan dari masyarakat perihal aksi penghadangan terhadap anggota TNI di Jembatan Tingginambut,” katanya.
Mendapat laporan itu, beberapa anggota Koramil dan Pos Satgas Pamrahwan Tingginambut bergerak menuju lokasi kejadian , tepatnya di Jembatan Tingginambut hingga menemukan 2 anggota TNI dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Oleh petugas, lanbgsung di larikan ke RSUD Mulia. Dalam pemeriksaan dirumah sakit, keduanya tewas karena luka tembak dan luka panah di beberapa bagian tubuhnya.
Terkait dengan itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George E.Supit, memerintahkan personilnya di lingkungan Kodam Cenderawasih agar meningkatkan kewaspadaan serta melakukan tindakan tegas berupa pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata yang berbasis di pedalaman Papua. ( ed )
[ad_2]