Kepala staf AL itu menjelaskan juga perihal sea glider. Kebaradaan benda yang sevelumnya disebut drobe itu selalu ada alat GPS. “Ini ada GPS-nya, nah nanti segara kita cek. Ini belum kita bongkar. Mudah-mudahan nanti bisa kita trek.” ujar Yudo
Dia menjelaskan, ada beragam dugaan soal awal mula kedatangan sea glider ini. Pertama, dia berasal dari Laut Jawa dan kedua dari arah utara yang kemudian terkena arus barat dan masuk Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
“Sekarang ini kan musim barat. Bisa jadi dari Laut Jawa bisa sampai Selayar mengikuti arus tadi. Selat Selayar kan ada arusnya yang arusnya sangat kuat. Bisa jadi dari Utara melalui ALKI kemudian kena arus barat menuju ke Selayar. Karena kalau melihat ini kelihatannya sudah lama juga barangnua di laut, kalau lihat fisik warnanya,” katanya. ( ed )