Manchester United harus menelan pil pahit setelah ditahan imbang 1-1 oleh Real Sociedad di leg pertama Liga Europa, Jumat (7/3/2025). Pelatih Ruben Amorim menyoroti keputusan penalti kontroversial yang mengubah jalannya pertandingan.
Awalnya, Setan Merah tampil perkasa dan mendominasi pertandingan selama 70 menit pertama. Gol pembuka dari Joshua Zirkzee di babak kedua seolah membawa angin segar. Namun, keunggulan tersebut lenyap setelah Mikel Oyarzabal sukses mengeksekusi penalti.
Keputusan penalti ini menuai perdebatan. Wasit Ivan Kruzliak meninjau VAR dan menilai Bruno Fernandes melakukan handball di kotak terlarang. Amorim menilai penalti tersebut datang di saat kondisi fisik para pemainnya mulai menurun akibat jadwal padat.
“Setelah kebobolan, kami kehilangan momentum dan kesulitan mengendalikan permainan di 20 menit terakhir,” ujar Amorim di MU Official. Real Sociedad bahkan hampir mencetak gol kemenangan melalui serangkaian serangan berbahaya di penghujung laga.
Joshua Zirkzee menjadi bintang lapangan dengan penampilan impresifnya dan gol pembuka bagi Manchester United. Amorim menegaskan bahwa sang striker pantas mendapatkan gol tersebut atas kerja kerasnya sepanjang pertandingan.
Sementara itu, Alejandro Garnacho ditempatkan di sisi kanan sebagai bagian dari strategi Amorim untuk mengeksploitasi pertahanan lawan. Keputusan ini diambil setelah menganalisis cara Real Sociedad menekan dan menciptakan celah di lini pertahanan.
