NGANJUK,MEMO.CO.ID –
Ada tiga nama bakal calon BUpati yang terbukti mendaftar di dua parpol sekaligus. Satu diantara tiga nama tersebut adalah Ita Triwibawati – istri Bupati Nganjuk. Bunda Ita, setelah mendaftar di DPC PDI Perjuangan, secara diam diam juga mendaftar ke DPD Partai Golkar. Ada dugaan, langkah yang ditempuh Bunda Ita tersebut, ragu DPP PDI Perjuangan akan memperjuangkan rekomendasi ke Megawati.
Sementara itu, hubungan Bunda Ita ke Golkar sangat dekat. Ita Triwibawati adalah Sekda Kabupaten Jombang. Istri Bupati Nganjuk tersebut menjadi orang kepercayaan Bupati Jombang H. Nyono Suharli Wihandoko. Bupati Jombang tersebut adalah kader Partai Golkar sekaligus juga sebagai Ketua Partai Golkar Jawa Timur. Ditilik kedekatan dengan Ketua Golkar Jatim, Bunda Ita lebih yakin mendapat rekomendasi dari DPP Partai Golkar.
Pendaftaran Bunda Ita, sebelumnya dilakukan secara diam diam. Namun, belakangan nama nama calon yang diusulkan ke Partai Golkar Pusat, ada nama Ita Triwibawati – istri Bupati Nganjuk. Dia bersama nama nama lainnya yang juga terdaftar sebagai calon bupati dari Partai PDI Perjuanbgan Kabupaten Nganjuk, yaitu Nyono Joyo Astro dan Agus Supriyo.
Anggota Komisi IV DPRRI dari Fraksi Parrai PDI Perjuangan, Mindow Sianipar, saat berkunjung ke Kabupaten Nganjuk, kemarin, mengatakan, pihaknya menyesalkan, jika ada kader partai malah mendaftar di partai lain. ” Langkah politik seperti itu sangat disayangkan.Bagaimanapun juga itu bagian dari penilaian lembaga survey,” paparnya saat menghadiri acara temu petani binaan di aula rumah makan Nirwana pada Sabtu malam (16/7).
DPP PDI Perjuangan akan melakuan verifikasi terhadap semua calon yang diusulkan dari daerah. Banyak aspek yang akan menjadi bahan penilaian calon Bupati di pusat. Diantaranya, selain popularitas, juga elektabilitas. Di luar dua penilaian tersebut ada beberapa penilaian lain yang menjadi pertimbangan partai. Diantaranya, kader partai yang sudah tidak percaya dengan partainya sendiri, dengan diam diam mendaftar ke partai lain.
Ditanggapi juga oleh politisi PDIP ini proses surveynya nanti sangat ketat. Terutama elektabilitas balon. ” Turunnya rekom terukur dari hasil survey. Kalau ada yang bilang rekom di PDIP bisa dibeli dengan uang itu salah besar,” imbuhnya.
Seperti disampaikan dia juga bahwa rekom diturunkan dari DPP serentak di 171 daerah seluruh Indonesia pada akhir bulan Agustus. ” Targetnya sampai akhir bulan agustus penyerahan rekom kepada balon yang lolos survey harus sudah kelar,” pungkasnya.(adi)