“Secara keseluruhan, saya mau bilang, ini ada upaya pembunuhan terhadap profil Novel Baswedan,” ucap mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ini.
Haris melihat pelaporan Aris terhadap Novel ini memiliki efek ganda. Pada skala yang lebih besar, pelaporan ini dapat berdampak pada KPK yang menjadi tempat Novel berdinas.
“Pelaporan Aris, buat saya amunisi, salah satu kartu yang ingin yang dimainkan. Tapi ujungnya ingin menyerang Novel dan ingin menghancurkan gagasan besar terhadap KPK itu sendiri,” tuturnya.
” Menurut saya, Aris melakukan pengkhianatan apa yang ada di dalam KPK. Karena harusnya diselesaikan di dalam KPK. Kok dia malah keluar. Itu kan dia memanfaatkan kesempatan atau wewenangnya untuk menunjukkan pihak di luar bahwa seolah-olah ada yang tidak beres di dalam KPK,” sambungnya.
Haris mengatakan, terkait masalah yang sedang terjadi ini, pimpinan KPK semestinya dapat bergerak melindungi anak buahnya. “Seharusnya seperti itu. Tapi saya tidak melihat kapasitas dan modalitas itu. Saya nggak yakin,” ungkapnya. ( ed )