Saksi-saksi kunci dipublikasi oleh polisi yang membuat mereka sekarang merasa terancam.
Penyidik sebelumnya terburu-buru membuat kesimpulan sendiri dan mempublikasikan kesimpulan tersebut, sehingga terkesan menutupi pihak-pihak tertentu.
Tidak ditemukannya sidik jari pada cangkir yang digunakan untuk menyiram Novel dengan air keras.
Penyidik tidak memberikan SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) ke keluarga Novel, yang merupakan hak bagi pelapor.
Novel pernah dikirimkan foto oleh anggota Densus 88 yang melakukan investigasi. Foto itu kemudian dikirimkan ke Kapolda dan Dirkrimum Polda Metro Jaya pada pertengahan April.
Pemeriksaan berlangsung di KBRI Singapura, setelah kontroversi berkepanjangan, terkait ketidak-sediaan Novel Baswedan yang menganggap tim Polri tidak serius dalam menangani kasusnya. Novel diperiksa tim Polda Metro Jakarta Senin pagi (14/8) mulai pukul 11.00 waktu setempat (10.00 WIB) hingga pukul 17:00, seperti dikatakan istri Novel, Rina Emelda kepada wartawan BBC Indonesia Mehulika Sitepu.
“Dari kediaman berangkatnya jam sembilan tapi saya dapat info dari yang dampingi di sana, baru mulai diperiksa jam 11 karena mungkin teknisnya belum siap,” kata Rina.
Novel didampingi oleh tim biro hukum KPK dan Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) sebagai kuasa hukum. Dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Saut Situmorang, juga ikut menemani.
Keterangan lebih jauh tentang pernyataan bahwa ada seorang jenderal polisi yang terlibat dalam perencanaan serangan zat asam terhadapnya, adalah yang paling ditunggu dari kesaksian Novel dalam pemeriksaan ini. Novel beberapa kali mengulangi pernyataan tentang jenderal polisi ini, termasuk dalam wawancara khusus dengan BBC Indonesia beberapa waktu lalu di Singapura.
Namun polisi pulang dengan tangan hampa, karena Novel bersikeras hanya akan mengungkapkan hal itu kepada Tim Independen Pencari Fakta yang hingga kini belum terbentuk. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan bahwa Novel “tidak ada keberatan sama sekali” terhadap pemeriksaan polisi hari ini, meski sebelumnya Novel meragukan itikad kepolisian untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya. ( nu)