Melihat kondisi tersebut warga sekitar langsung melakukan kerja bakti untuk proses evakuasi material longsoran. Hal itu dilakukan agar arus sungai kembali lancar dan tidak menggerus bangun warga yang berada di seberang talud.
Bagian talud sungai yang mengalami longsor pun juga langsung dilakukan penutupan dengan terpal plastik. Penutupan itu ditujukan untuk meminimalisir terjadinya longsor susulan mengingat hujan masih sering turun di Kota Blitar.
“BPBD dan kelurahan sudah ke sini katanya segera ditangani. Untuk Sementara warga membersihkan material longsor agar tidak menutup aliran sungai,” kata Nugroho.
Nugroho menambahkan bahwa lokasi ini memang daerah rawan longsor. Tercatat sejak tahun 2015 hingga sekarang sudah terjadi dua kali peristiwa longsor. Warga sekitar berharap Pemerintah Kota Blitar segara melakukan perbaikan talud sungai yang longsor sehingga tidak meluas hingga ke permukaan warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Blitar sendiri telah mendatangi lokasi longsor di Lingkungan Karanglo Kelurahan Sananwetan Kota Blitar. Saat ini tim dari BPBD Kota Blitar telah melakukan pendataan dan asesmen terhadap bangunan talud sungai yang longsor.
“Tim sudah ke lokasi untuk melakukan asesmen saat ini kerja bakti dulu untuk menyingkirkan material longsor,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Kota Blitar, Setya Wiratno.
Selanjutnya BPBD Kota Blitar akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan dinas PUPR terkait penanganan bencana tersebut. Diharapkan proses perbaikan talud sungai ini segera bisa dilakukan sehingga masyarakat yang rumahnya berada didekat sungai bisa tenang dan tidak khawatir terjadi longsor susulan.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan PUPR terkait bencana tanah longsor ini, soal perbaikan dan lain sebagainya,” pungkasnya