Example floating
Example floating
Life StyleSehat

Debat Memanas! Calon Presiden Soroti Kontroversi Pencegahan Stunting

×

Debat Memanas! Calon Presiden Soroti Kontroversi Pencegahan Stunting

Sebarkan artikel ini
Debat Memanas! Calon Presiden Soroti Kontroversi Pencegahan Stunting
Debat Memanas! Calon Presiden Soroti Kontroversi Pencegahan Stunting
Example 468x60

MEMO

Debat kelima Pilpres 2024 menghadirkan sorotan ketika calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap program makan siang gratis yang diusulkan oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, sebagai upaya pencegahan stunting.

Ganjar menegaskan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan, bukan pada masa anak-anak. Namun, seberapa krusialkah pencegahan stunting sejak dini?

Perspektif Berbeda dalam Debat Pencegahan Stunting

Debat kelima Pilpres 2024 menjadi sorotan dengan adanya pertukaran pendapat antara calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, terkait upaya pencegahan stunting.

Ganjar menyatakan ketidaksetujuannya terhadap usulan Prabowo mengenai program makan siang gratis untuk mencegah stunting. Baginya, memberikan makan siang gratis kepada anak-anak dianggap sebagai tindakan yang terlambat dalam pencegahan stunting.

“Dalam mencegah stunting, memberikan makan kepada anak-anak tidaklah tepat karena sudah terlambat,” ujar Ganjar saat debat di Jakarta Convention Center pada Minggu (4/2).

Menurut Ganjar, pencegahan stunting bukanlah tindakan yang dilakukan pada masa anak-anak, melainkan harus dimulai sejak masa kehamilan ibu. Ia menekankan bahwa upaya pencegahan stunting harus dimulai sejak awal kehamilan.

Ganjar juga mengingatkan bahwa memberi makanan berlebihan kepada anak justru dapat menyebabkan obesitas. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk tidak memberi makanan dalam jumlah yang berlebihan.

Sejak kapan sebaiknya pencegahan stunting dilakukan?

Stunting atau keterlambatan pertumbuhan adalah masalah yang telah lama dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya berdampak pada tinggi badan yang kurang optimal, tetapi juga mempengaruhi tulang, otak, dan organ tubuh lainnya akibat kurangnya asupan gizi.

Mengapa Pencegahan Stunting Harus Dimulai Sejak Dini?

Dr. Muhammad Fadli, seorang spesialis kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa penanggulangan stunting tidak seharusnya dilakukan setelah anak lahir, terutama saat memasuki masa kanak-kanak. Sebaliknya, penanggulangan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan.

Baca Juga  Rahasia Cara Tidur Nyenyak Alami : Hindari 5 Kebiasaan Ini Agar Tidur Anda Lebih Nyenyak

“Fokus penanggulangan stunting sebaiknya dimulai sedini mungkin, bahkan sejak awal kehamilan. Kita mengenal istilah 1.000 hari pertama kehidupan, dan 270 hari pertama dari 1.000 hari tersebut berlangsung dalam kandungan,” papar Fadli pada Minggu malam (4/2).

Fadli menekankan bahwa pembentukan bayi, termasuk kesehatan, pertumbuhan otak, dan berbagai sel serta jaringan di tubuh, sangat tergantung pada kondisi ibu selama hamil. Oleh karena itu, perencanaan kehamilan memiliki peran krusial dalam menentukan kondisi anak saat dilahirkan.

“Periode delapan minggu pertama kehamilan sangat penting karena pada saat itu otak dan saraf mulai terbentuk. Oleh karena itu, perencanaan dan persiapan kehamilan sangat diperlukan,” terangnya.

Fadli juga memberikan saran kepada ibu yang merencanakan kehamilan untuk mengonsumsi asam folat. Asupan asam folat yang cukup dapat membantu mencegah anemia dan preeklamsia selama kehamilan.

“Sebelum hamil, ibu sebaiknya mengonsumsi asam folat dan memastikan bahwa dia tidak mengalami anemia. Suami juga harus berpartisipasi dalam pekerjaan rumah untuk membantu istri,” tambahnya.

Mencegah Stunting Sejak Dini: Kunci Pembentukan Generasi Unggul

Dr. Muhammad Fadli, seorang spesialis kandungan, menggarisbawahi bahwa penanggulangan stunting harus dimulai sedini mungkin, terutama sejak awal kehamilan. Ia menjelaskan bahwa fase kritis pembentukan bayi terjadi dalam 1.000 hari pertama kehidupan, dengan 270 hari pertama berlangsung dalam kandungan.

Pembentukan otak, organ tubuh, dan pertumbuhan sel dan jaringan tubuh sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu selama kehamilan. Oleh karena itu, perencanaan kehamilan, asupan gizi, dan perhatian khusus terhadap kesehatan ibu menjadi faktor penentu dalam pencegahan stunting.

Menyadari pentingnya periode ini, Dr. Fadli juga menekankan perlunya asam folat dan partisipasi suami dalam mendukung kesehatan ibu. Kesimpulan ini menggambarkan bahwa upaya pencegahan stunting sejak dini bukan sekadar sebuah wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk menciptakan generasi yang sehat dan optimal.

Baca Juga  Rahasia Cara Tidur Nyenyak Alami : Hindari 5 Kebiasaan Ini Agar Tidur Anda Lebih Nyenyak

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.