Guncangan yang luas terjadi ketika Lempeng Indo-Australia bertemu dengan Lempeng Eurasia.
“Guncangan yang luas ini disebabkan oleh lokasi dan kedalaman pusat gempa tersebut. Pusat gempa berada pada kedalaman 67 kilometer, di zona kontak antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangan persnya pada Sabtu (1/7/2023).
Dwikorita menjelaskan bahwa zona tersebut pada dasarnya cukup lemah dengan kohesi rendah.
“Namun, sangat memungkinkan guncangan dari gempa ini merambat ke wilayah yang lebih jauh,” tambah Dwikorita.
Gempa bumi magnitudo 6,4 di Bantul, Yogyakarta, mengakibatkan dampak yang terasa hingga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Meskipun getaran gempa dirasakan cukup kuat, para wisatawan di Pangandaran kembali beraktivitas setelah khawatir akan bahaya yang lebih besar.
BMKG menjelaskan bahwa gempa tersebut disebabkan oleh pertemuan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia.
BPBD Pangandaran dan instansi terkait terus memantau situasi di wilayah pesisir pantai untuk mengantisipasi potensi bahaya pasca gempa tersebut.