NGanjuk, Memo.co.id
Daging sapi gelonggong beredar luas di beberapa pasar di Nganjuk dan Kediri. Daging sapi tersebut rawan dan menyebabkan penyakit jika dikonsumsi orang. Peredaran daging gelonggong, juga menjadi perhatian polisi. Kemarin, POlres Nganjuk berhasil mengamankan sindikat peredaran daging sapi gelonggong, di kandang sapi milik Cong We alias Agus Cahyono di desa Petak Kecamatan Bagor Kabupaten . Nganjuk. Tim Satgas Pangan melakukan penangkapan terhadap 4 pelaku penggelonggongan sapi. Sementara pemilik kandang Agus Cahyono belum bisa diamankan karena sedang bepergian ke Jakarta.
Empat pelaku itu Moch. Saifudin warga Bagorkulon Rt/Rw: 001/003 Bagorkulon Kecamatan Bagor, Wahyu Joko Santoso warga desa Bandungan Kedung Rejo Kecamatan Saradan Kecamatan Madiun, Sutowo warga desa Mbandungan Jenangan Kecamatan Saradan Madiun dan Mat Amin, warga dusun Bulu desa . Babadan Kecamatan Pace Nganjuk.
Polisi juga mengamankan barang bukti 242 kilogram daging sapi, 1 ekor sapi gelonggongan yang telah disembelih, jet pump warna merah merk new Shimizu, timbangan gantung, dan pisau.
Menurut saksi Wahyu Setyo, pengungkapan sindikat sapi gelonggong ini oleh anggota unit Pidsus dan anggota Opsnal wilayah barat. Setelah mendapat informasi bahwa dikandang sapi termasuk desa Petak Kecamatan Bagor Nganjuk milik Agus Cahyono melakukan penggelonggongan sapi.
kemudian anggota pidsus dan anggota Opsnal melakukan pengecekan kebenaran informasi tersebut. Setelah diyakini informasi tersebut benar, maka dilakukan penindakan dan ditemukan praktik pengglonggongan sapi ditempat tersebut. Polisi berhasil mengamankan sapi yang telah digelonggong dan sudah disembelih. Kemudian barang bukti dibawa ke Polres Nganjuk guna proses hukum lebih lanjut.
Daging Sapi Abal Abal
Daging gelonggongan adalah daging yang dihasilkan dari hewan ternak yang mendapatkan perlakuan dengan cara memasukkan air melalui mulut sapi secara paksa menggunakan selang dan arus air yang cukup tinggi. Selanjutnya hewan yang pingsan akibat kemasukan air terlalu banyak dibiarkan beberapa jam untuk memberikan kesempatan air masuk kedalam jaringan daging nya.
Dengan proses tersebut, penjual hewan ternak dapat memanipulasi berat daging ternaknya saat mau di jual. Berat daging bisa meningkat hingga lebih dari 10% Hal tersebut terlihat dari selisih penyusutan daging antara daging murni dengan daging gelonggongan pada saat dimasak. Selain itu kandungan nutrisi dalam daging pun menjadi berkurang.
Ciri ciri daging sapi gelonggong dibedakan dengan daging sapi normal dengan cara melihat pemukaan dagingnya yang selalu basah sampai keserat-seratnya. Daging sapi normal hanya tampak lembap tapi tidak basah.
Dan biasanya para pedagang daging sapi glonggongan tidak berani menggantung daging sapi gelonggongnya, karena airnya akan terus menetes sampai daging menyusut normal. Daging sapi glonggongan berwarna merah kepucat – pucatan, sedangkan daging sapi normal berwarna merah tua. Selain itu, harga daging sapi gelonggonggongan juga lebih murah jika dibandingkan dengan harga daging sapi sehat yang normal. ( adi/dmr)