Example floating
Example floating
Megapolitan

Daging Celeng Untuk Bakso Sudah Beredar Lama, Ini Yang Berhasil Diungkap Polisi

×

Daging Celeng Untuk Bakso Sudah Beredar Lama, Ini Yang Berhasil Diungkap Polisi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60


Bogor, Memo.co.id
Jika aroma dan rasa khas sapi tidak terasa dari bakso yang Anda makan, perlu waspada jika daging bakso tersebut sudah beredar luas. Ciri lain dari bakso dari daging celeng adalah harganya yang relatif murah. Kini peredaran daging celeng dengan sasaran penjual bakso sudah beredar luas.
Para pedagang bakso rata rata mengoplos daging babi atau daging celeng dengan daging ayam, sebagai bahan pembuatan bakso. Beberapa suplayer daging dan penyedia daging bakso mengoplos daging ayam dengan daging celeng. Harganya lebih murah dan srat serta rasa tidak jauh berbeda dengan bakso sapi.
Setidaknya, ada 300 kilogram daging babi hutan atau celeng disita poloisi yang tergabung dalam Satgas Pangan. Daging celeng sebanyak itu dikirim ke Bogor untuk bahan pembuatan bakso.‎ Peredaran daging celeng sudah sangat luas. Meskipun ada yang terungkap, tidak menutup kemungkinan lebih banyak peredaran daging celeng yang belum diungkap .
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky menjelaskan, daging babi yang saat ini menjadi barang bukti itu diamankan dari tangan DM dan AG saat akan melakukan pengiriman ke Bogor.‎
“Daging babi hutan ini dikirim dari sumatera untuk dioplos dengan daging ayam sebagai bahan pembuatan baso,” terangnya di Mapolres Bogor.
Menurutnya, lemak daging babi berbeda dengan daging sapi lantaran warnanya agak sedikit pucat.‎ Tak hanya itu, sambung Kapolres, pihaknya juga mengamankan adonan baso yang berbahan daging babi yang sudah bercampur daging ayam untuk dijadikan barang bukti.‎
Daging giling yanh susah dioplos itu, kata dia, dijual seharga Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu perkilogramnya.‎
“Mereka menjual khusus untuk pedagang baso, karena daging oplosan itu lebih murah,” tandasnya.‎ Para penjual daging oplosan untuk bahan pembuatan cilok dan baso diringkus polisi.‎
Menurut Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Bimantoro Kurniawan, ada tujuh pelaku yang diamankan. PN (43), AI (35), UJ (24), IM (30), MA (31), dan seorang pembeli HS (38) yang diamankan di ruko Pasar Citeureup, Kabupaten Bogor
Menurutnya, pelaku telah mencampur daging ayam dengan daging babi. Daging oplosan itu kemudian dijual untuk bahan pembuatan cilok dan baso.‎ “Saat ini masih dalam pemeriksaan untuk menentukan tersangkanya,” ujarnya.‎
Saat ditangkap, polisi menemukan daging babi hutan seberat 46 kilogram, daging ayam seberat 60 Kilogram, serta daging ayam yang sudah dicampur daging babi seberat 4 kilogram.
Tak hanya itu, 1 unit penggilingan daging kasar, 1 unit penggilingan daging halus dan 1 buah frezer ikut dibawa ke Mapolres Bogor untuk dijadikan barang bukti. ( nu )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.