Example floating
Example floating
Sehat

Cuci Darah Makin Banyak! Ginjal Terancam Gaya Hidup Modern, Dokter: “Yuk, Hidup Sehat

Avatar
×

Cuci Darah Makin Banyak! Ginjal Terancam Gaya Hidup Modern, Dokter: “Yuk, Hidup Sehat

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jumlah pasien yang harus menjalani cuci darah atau hemodialisis melonjak tajam. Data dari RS Bunda Margonda menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Gaya hidup yang kurang sehat dituding menjadi biang keladi utama, diperparah dengan meningkatnya kasus diabetes dan hipertensi.

Hemodialisis sendiri adalah prosedur medis yang menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak mampu lagi menyaring limbah dan cairan dari darah. Biasanya, prosedur ini dilakukan pada pasien gagal ginjal stadium lanjut.

Dokter Nafrialdi, PhD, Sp.PD, Spesialis Penyakit Dalam di RS Bunda Margonda, menyoroti gaya hidup modern sebagai pemicu utama peningkatan pasien. Konsumsi makanan tinggi garam dan minimnya aktivitas fisik menjadi kombinasi mematikan bagi kesehatan ginjal.

“Masyarakat harus lebih peduli dengan kesehatan ginjal. Deteksi dini sangat penting, terutama bagi mereka yang punya riwayat diabetes atau tekanan darah tinggi,” tegasnya.

Perubahan gaya hidup yang disarankan antara lain mengurangi makanan olahan, memperbanyak minum air putih, dan rutin berolahraga. Langkah-langkah sederhana ini bisa menjadi benteng pertahanan yang efektif melawan gangguan ginjal.

Dina, Kepala Perawat Bagian Hemodialisis RS Bunda Margonda, menjelaskan proses hemodialisis secara detail. “Jarum dimasukkan ke pembuluh darah untuk menghubungkan aliran darah ke mesin cuci darah,” ujarnya.

Darah kotor disaring di dalam mesin, limbahnya dibuang, dan darah yang sudah bersih dialirkan kembali ke tubuh pasien. Setiap sesi hemodialisis memakan waktu sekitar 4 jam, dan harus dilakukan secara rutin, minimal dua kali seminggu.

Hemodialisis membantu menstabilkan tekanan darah dan menyeimbangkan kadar mineral dalam darah. Mesin hemodialisis berfungsi layaknya ginjal buatan yang menyaring darah.

Sholeh, salah seorang pasien yang sudah rutin menjalani hemodialisis, berbagi pengalaman hidupnya. “Saya harus cuci darah dua kali seminggu. Sekarang, saya berusaha keras untuk menjalani pola hidup sehat,” kata pria paruh baya tersebut.

Baca Juga  Jakarta Sesak Napas! Udara Pagi Ini Terburuk Kedua di Dunia

Pemerintah diharapkan bisa meningkatkan akses terhadap layanan hemodialisis. Namun, pencegahan tetap menjadi kunci utama agar jumlah penderita penyakit ginjal tidak terus membengkak.