Jembrana, Memo
Sejumlah orang tua siswa dan sejumlah siswa/siswi yang baru saja tamat di SMP dan hendak mendaftar ke SMK Negeri 5 Negara di Pekutatan protes dan dibuat terkejut.
Pasalnya, dalam syarat pendaftaran tersebut pihak sekolah mewajibkan para pendaftar dengan syarat tertentu dan dinilai tidak logis serta tidak relevan dengan jenjang pendidikan yang akan diikuti.
Sekolah Tidak Terima Siswa Siswi Pakai Tindik dan Bertato, Tes Fisik Ketat, Diduga Pemeriksaan Dengan Cara Telanjang
Disamping syarat ketinggian siswa/siswi menjadi tolok ukur kelulusan, pihak sekolah juga tidak menerima siswa yang daun telingannya berlubang (bekas ditindik), meskipun pelamar laki-laki tersebut tidak mengenakan anting.
“Anak saya prestasinya bagus di bidang olahraga. Dia sering ikut kejuaran bola volli dan pintar bermain sepak bola. Nilai NEM nya juga bagus, tapi karena daun telinga anak saya berlubang bekas ditindik jadi enggak diterima mendaftar. Biarlah anak saya nanti sekolah di bawah pohon bambu,” protes salah seorang orang tua siswa asal Yehembang Kangin, Mendoyo, Jumat (23/6/2017).
Tes Fisik Disuruh Bugil
Yang paling tidak masuk akal dan tidak logis dalam persyaratan adalah, pihak sekolah tidak mau menerima pendaftar yang bertato. Anehnya, untuk mengetahui pendaftar bertato atau tidak, pihak sekolah mewajibkan pendaftar mengikuti tes fisik. Tes fisik ini menurut sejumlah orang tua siswa/siswi berlaku untuk pendaftar pria dan wanita.
“Caranya tes fisik itu, siswa/siswi dimasukan ke ruang khusus yang tertutup korden, kemudian disuruh bugil untuk mengetahui apakah di tubuh tersembunyi ada tato atau tidak,” ungkap Ade salah seorang orang tua siswa asal Kecamatan Mendoyo.
Tes di Depan Guru dan Osis
Seperti yang dialami oleh anak laki-lakinya, harus telanjang bulat tanpa benang sehelaipun di depan salah seorang guru pria dan seorang pengurus Osis, kemudian anaknya diminta berputar-putar untuk mengetahui apakah ada tato atau tidak.
“Ini kan tes tidak masuk akal, anak saya sampai risih dan baru kali ini saya dengar ada tes masuk sekolah seperti ini,” ucapnya heran.
Lagi pula menurutnya, tes fisik dengan kondisi telanjang bulat tersebut dilakukan oleh seorang guru dan pengurus Osis, bukan dilakukan oleh ahli di bidangnya, seperti dokter, bidan atau para medis lainnya.
Telandang, Lepas Baju dan BH
Kondisi ini dibenarkan oleh sejumlah siswa/siswi yang telah mendaftar di sekolah tersebut. Namun jika pendaftar laki-laki diminta untuk bugil total dan diperiksa oleh seorang guru laki-laki dan pengurus Osis laki-laki, sedangkan pendaftar wanita diminta melepas baju dan BH serta rok dan hanya tersisa celana dalam dan diperiksa seorang guru wanita.